Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Kenali Apa Itu GRC dan Manfaatnya bagi Perusahaan

apa itu GRC (Governance, Risk, and Compliance)

Rekomendasi Topik

Bagikan Artikel

Siap Tingkatkan Proses Audit Internal Anda?

Temukan fitur lengkap Audithink dan pilih paket harga yang cocok untuk tim audit Anda. Mulai transformasi audit sekarang!

Daftar Isi

Di tengah persaingan bisnis yang semakin kompleks, perusahaan harus bisa memastikan bahwa operasional berjalan dengan baik, risiko terkelola, dan semua aktivitas sesuai dengan regulasi. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan oleh organisasi modern adalah GRC, singkatan dari Governance, Risk, and Compliance.

GRC bukan sekadar konsep, tetapi kerangka kerja yang membantu perusahaan membuat keputusan dengan transparan, efisien, dan terukur.

Menerapkan GRC memungkinkan anda menjaga keberlangsungan bisnis dengan meminimalkan risiko dan meningkatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan. Lalu, apa sebenarnya GRC itu dan mengapa menjadi penting bagi setiap organisasi?

Apa Itu GRC?

GRC adalah kependekan dari Governance, Risk, and Compliance. Tiga elemen ini bekerja bersama dalam satu sistem untuk mengarahkan organisasi agar berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik, mengidentifikasi dan mengelola risiko, serta mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Governance (tata kelola) merujuk pada struktur dan proses yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola perusahaan.

Risk management (manajemen risiko) melibatkan identifikasi, analisis, dan mitigasi risiko yang bisa menghambat pencapaian tujuan bisnis.

Compliance (kepatuhan) memastikan bahwa seluruh kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum, regulasi, serta standar industri dan internal.

Konsep GRC diperkenalkan untuk mengintegrasikan tiga pilar tersebut agar perusahaan tidak mengelola masing-masing secara terpisah. Dengan pendekatan terintegrasi, perusahaan bisa mengurangi duplikasi kerja, meningkatkan efisiensi, serta memperkuat budaya kepatuhan dan kesadaran risiko.

Menurut OCEG, lembaga global yang mengembangkan standar GRC, pendekatan ini bertujuan menciptakan nilai melalui kolaborasi dan integrasi antar fungsi. Ini adalah upaya untuk menyatukan tujuan strategis, integritas operasional, dan keberlanjutan bisnis dalam satu sistem yang selaras.

Baca Juga: Integrasi GRC dan ESG: Implementasi, Pentingnya & Hambatan 

Mengapa GRC Penting untuk Bisnis?

Pertama, GRC membantu perusahaan mematuhi regulasi yang berlaku, baik dari pemerintah maupun standar industri. Ketidakpatuhan bisa berujung pada sanksi hukum, denda, hingga kerugian reputasi.

Kedua, penerapan GRC menciptakan lingkungan kerja yang transparan, di mana semua pihak memahami tanggung jawabnya dan bertindak berdasarkan nilai-nilai perusahaan. Ketiga, dengan manajemen risiko yang baik, perusahaan dapat mengantisipasi berbagai ancaman dan membuat keputusan yang lebih bijak dan tepat waktu.

Selain itu, GRC mendorong efisiensi dan kolaborasi antar departemen. Misalnya, ketika bagian legal, keuangan, dan TI bekerja dalam satu kerangka GRC, mereka akan lebih mudah berkoordinasi dan menyelaraskan strategi.

Integrasi ini juga memungkinkan perusahaan beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan eksternal seperti regulasi baru atau krisis ekonomi.

Menurut IBM, perusahaan yang menerapkan GRC secara efektif memiliki peluang lebih besar untuk mempertahankan daya saing dalam jangka panjang.

Komponen Utama dalam GRC

1. Governance (Tata Kelola)

Tata kelola mencakup struktur dan kebijakan yang memandu arah dan tanggung jawab organisasi. Ini meliputi transparansi pengambilan keputusan, pengawasan dari dewan direksi, serta mekanisme evaluasi kinerja dan akuntabilitas.

Tata kelola yang baik menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan kepercayaan dari investor. Dalam kerangka GRC, governance bertindak sebagai fondasi yang menyatukan risk dan compliance. Dengan governance yang kuat, perusahaan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang.

2. Risk Management (Manajemen Risiko)

Manajemen risiko bertujuan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang mungkin mempengaruhi pencapaian tujuan bisnis. Risiko bisa datang dari berbagai arah—operasional, finansial, hukum, hingga reputasi. Pendekatan GRC membantu menyusun proses sistematis untuk mendeteksi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko-risiko tersebut.

Menurut SAP, perusahaan perlu memantau risiko secara real-time agar tetap adaptif dan tanggap terhadap perubahan. Dengan begitu, keputusan yang diambil lebih terinformasi dan minim potensi kerugian.

3. Compliance (Kepatuhan)

Compliance mengacu pada upaya perusahaan untuk memenuhi seluruh persyaratan hukum, regulasi, dan standar internal maupun eksternal. Ketidakpatuhan bisa menimbulkan konsekuensi serius, mulai dari denda, gugatan hukum, hingga rusaknya reputasi.

Sistem GRC menyediakan alat dan proses untuk memantau dan memastikan semua aspek bisnis mematuhi aturan yang berlaku.

Misalnya, CRMS Indonesia menekankan pentingnya pelatihan dan pemantauan reguler bagi seluruh karyawan sebagai bagian dari strategi compliance. Semakin terstruktur sistem kepatuhan yang dimiliki, semakin kecil pula risiko pelanggaran.

Baca Juga: Audit Kepatuhan: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Contoh 

Implementasi GRC di Perusahaan

Mengimplementasikan GRC tidak bisa dilakukan secara instan. Langkah pertama yang perlu anda lakukan adalah melakukan penilaian awal atas sistem governance, manajemen risiko, dan kepatuhan yang sudah ada.

Setelah itu, perusahaan bisa menyusun strategi integrasi dan memilih teknologi atau tools yang mendukung pelaksanaan GRC. Pemimpin perusahaan juga perlu menanamkan budaya GRC di seluruh tingkatan organisasi.

Banyak perusahaan kini memanfaatkan platform digital untuk memantau aktivitas GRC secara otomatis.

Menurut Diligent, teknologi memudahkan pelaporan, audit internal, dan visualisasi risiko secara menyeluruh. Namun, kunci keberhasilan tetap pada komitmen pimpinan, pelibatan lintas fungsi, dan pelatihan berkelanjutan. GRC bukan sekadar kebijakan, melainkan sebuah kerangka kerja aktif yang terus berkembang.

Manfaat Jangka Panjang dari Penerapan GRC

Perusahaan yang menerapkan GRC dengan baik akan merasakan berbagai manfaat jangka panjang. Mereka akan lebih siap menghadapi krisis, perubahan pasar, dan ancaman siber.

Selain itu, reputasi perusahaan akan meningkat karena publik melihat adanya integritas dan tanggung jawab yang tinggi. Kepercayaan investor dan mitra bisnis pun cenderung lebih besar terhadap perusahaan yang transparan dan taat aturan.

Penerapan GRC juga membantu perusahaan mencapai efisiensi biaya karena proses lebih terstandarisasi dan risiko bisa dikendalikan lebih awal.

Menurut Workiva, perusahaan yang menggunakan pendekatan ini dapat menghemat waktu dan sumber daya dalam jangka panjang. Dengan GRC, perusahaan bukan hanya menghindari kerugian, tetapi juga menciptakan nilai baru yang berkelanjutan.

Mulai Konsultasikan kebutuhan Audit Perusahaan Anda

GRC adalah fondasi penting dalam menjalankan bisnis yang aman, terarah, dan berintegritas. Dengan memahami dan menerapkan GRC secara menyeluruh, perusahaan anda dapat membangun sistem yang lebih kuat dan mampu beradaptasi dengan berbagai dinamika zaman.

Pelajari Audithink lebih lanjut tentang GRC dari berbagai artikel menarik dari kami untuk tau lebih banyak seputar dunia perusahaan danhanya di Audithink.

Ingin mulai menerapkan GRC dalam organisasi anda?Tertarik mengembangkan sistem tata kelola dan manajemen risiko yang efektif? Konsultasikan langsung dengan Audithink.

Artikel Terkait

apa itu compliance
apa itu erp (enterprise resource planning)
key risk indicator

Cari tahu bagaimana penerapan aplikasi audit dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan secara berkelanjutan.

Konsultasi Kebutuhan Anda