Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Mengenal Due Diligence: Jenis, Tujuan, dan Langkah Pelaksanaannya

due diligence

Tag

Bagikan Artikel

Due diligence merupakan istilah yang merujuk pada aktivitas seorang konsultan hukum dalam mengidentifikasi, memverifikasi, dan memantau suatu perusahaan atau bisnis dengan akurat. 

Proses ini biasa dilakukan ketika suatu perusahaan akan melakukan merger, konsolidasi, atau akuisisi karena hasil due diligence dapat berpengaruh terhadap keputusan yang diambil. 

Istilah ini dekat kaitannya dengan bisnis, pemilik perusahaan, dan investor dimana tahapan ini menjadi proses penting sebelum akhirnya kedua belah pihak melangkah. 

Pemeriksaan yang dilakukan oleh kedua belah pihak hingga ke dasarnya berguna untuk meninjau lebih dalam berbagai hal agar pihak terkait tidak salah dalam mengambil keputusan.

Apa Itu Due Diligence? 

Due diligence adalah proses investigasi, audit, dan review untuk memperoleh informasi atau fakta yang dilakukan konsultan hukum terhadap perusahaan. 

Sehingga dari temuan itu diharapkan bisa mendapatkan informasi terkait kondisi suatu perusahaan atau objek transaksi sesuai dengan profil, karakteristik, dan lainnya. 

Proses investigasi ini memiliki dua pendekatan yang berbeda. Pemeriksaan lunak dengan pendekatan kualitatif yang digunakan untuk meninjau aspek seperti manajemen  dan orang-orang di perusahaan.

Sedangkan pemeriksaan yang ketat akan merujuk pada pendekatan kuantitatif dimana kondisi perusahaan akan diuji dengan menggunakan analisis fundamental, dimana ini memperkecil peluang adanya manipulasi dalam penyerahan data. 

Tujuan Due Diligence

Due diligence memungkinkan adanya pemeriksaan secara saksama dari berbagai aspek seperti kewajiban, perpajakan, hukum, keuangan, lingkungan, sumber daya manusia, dan aspek lainnya. 

Due diligence sendiri merupakan proses yang membutuhkan banyak dana dan cukup sulit dilakukan, tapi ini akan memudahkan proses merger atau akuisisi yang dilakukan. 

Berikut ini adalah tujuan due diligence yang akan memberi kemudahan bagi perusahaan:

1. Memeriksa legalitas dan status hukum

Sebagaimana yang kita tahu, sebuah perusahaan berkewajiban untuk mendapatkan status hukum. Sehingga dalam prosesnya, pihak terkait dapat melihat situasi legalitas dari perusahaan. 

Hal ini tentu akan membantu dalam mengidentifikasi aspek hukum yang belum terpenuhi dan kemudian dapat mengambil keputusan berdasarkan temuan yang di dapat. 

2. Mengurangi kesalahan pelaporan

Pemeriksaan ini memungkinkan untuk mengidentifikasi laporan menyimpang atau manipulasi data. Sehingga langkah yang diambil setelahnya tidak akan merugikan pihak terkait. 

3. Meyakinkan investor 

Dalam proses investasi, pihak investor tentu perlu mengenal perusahaan target dengan cermat. 

Dalam hal ini, due diligence dapat membantu suatu perusahaan dalam mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan yang dimiliki. Sehingga dalam proses perbaikan itu, negosiasi dengan calon investor juga dapat berjalan dengan baik. 

Pemeriksaan dari berbagai aspek tentu membuat pihak investor semakin yakin bahwa perusahaan target memiliki catatan hijau dan yakin untuk berinvestasi. 

Jeni-Jenis Due Diligence

Pada dasarnya proses pemeriksaan ini memunginkan pihak terkait dapat mengidentifikasi risiko yang akan terjadi. 

Sehingga tidak hanya membantu dalam pengambilan keputusan, due diligence juga dapat mengecilkan peluang risiko, melihat potensi lain, hingga mengelola situasi dengan lebih optimal.

Berdasarkan aspek tujuannya, due diligence memiliki beberapa jenis yang perlu diketahui. Diantaranya adalah: 

1. Commercial Due Diligence 

Merupakan pengujian yang fokus pada aspek komersial, dimana target dan posisi perusahaan dalam pasar dipertimbangkan.

Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan perusahaan dari berbagai aspek, seperti pasokan bahan baku, distribusi, presentasi penjualan, prospek bisnis, dan lainnya. 

2. Financial Due Diligence 

Financial due diligence
Ilustrasi Laporan Keuangan (Sumber: Pexels)

Pemeriksaan jenis ini dilakukan secara cermat oleh konsultan keuangan pada pembukuan dan laporan keuangan dari suatu perusahaan seperti laba rugi, rencana keuangan, dan lainnya. 

Temuan yang dihasilkan berguna untuk menilai kondisi keuangan dan membantu pihak terkait mengambil keputusan terhadap perusahaan.

3. Tax Due Diligence 

Tax Due DIligence
Ilustrasi Tax Due Diligence (Sumber: Pexels)

Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi rekam jejak dari suatu perusahaan, dari segi risiko hingga peluangnya. 

Penguji akan menilai perusahaan dari tanggung jawabnya dalam kewajiban membayar pajak, mendeteksi risiko, hingga menganalisa peluang untuk mengoptimalkan beban pajak di masa depan.

4. Environmental Due Diligence 

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi kerugian dan kewajiban perbaikan terhadap lingkungan. 

Hal ini memungkinkan penguji meninjau dampak kegiatan perusahaan terhadap keseimbangan lingkungan, bagaimana riwayat perusahaan terhadap limbah, dan bagaimana akuntabilitasnya terhadap standar lingkungan hidup sekitar. 

5. Due Diligence Sumber Daya Manusia 

Sebelum pelaksanaan merger atau akuisisi, pemeriksaan ini diperlukan untuk meninjau karyawan yang berkontribusi tinggi pada kinerja perusahaan. 

Hal ini berguna untuk menilai apakah karyawan di perusahaan target dapat beradaptasi dengan perusahaan baru. 

6. Technical Due Diligence 

Pemeriksaan ini mengacu pada identifikasi terhadap fasilitas, peralatan, aktivitas penelitian, dan pengembangan perusahaan dalam menentukan peluang perluasan setelah proses merger selesai. 

7. Operational Due Diligence 

Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk meninjau aspek operasional dari perusahaan target. Hal ini karena mengidentifikasi financial reports tidak cukup dalam menilai pertumbuhan perusahaan.

Pengujian ini dapat dimulai dengan memeriksa penilaian kinerja top level dan management level, pengembangan SDM, hingga kebijakan asuransi dan kompensasi untuk karyawan. 

8. Customer Due Diligence 

Dalam customer due diligence, proses identifikasi, verifikasi, dan pemantauan yang dilakukan oleh penyedia jasa keuangan (PJK) guna memastikan transaksi yang ada sesuai dengan profil, karakteristik, dan pola transaksi dari nasabah terkait. 

Setelah mengidentifikasi dan memverifikasi keabsahan dan kesesuaian informasi, penguji akan memantau dan memastikan kepatuhan dalam bertransaksi sehingga PJK dapat menindaklanjuti hubungan usaha dan jalannya transaksi yang dilakukan. 

9. Legal Due Diligence

Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi seluruh aspek hukum dan transaksi suatu perusahaan, seperti bagaimana keabsahan transaksi dan pengaruhnya terhadap transaksi perusahaan target.

Hal ini memungkinan perusahaan dapat ditinjau apakah kegiatannya berdasarkan hukum atau ilegal, apakah terdapat risiko kewajiban yang nyata atau tidak, dan apakah perusahaan telah mengantongi perizinan seperti kepemilikan aset, akses data dan privasi, dan HAKI. 

Langkah-Langkah Due Diligence

Merger perusahaan secara simbolis
Ilustrasi Proses Merger Perusahaan (Sumber: Pexels)

Pada kasus merger atau akuisisi perusahaan, due diligence berguna dalam mengidentifikasi risiko dan peluang dari perusahaan sehingga pihak terkait dapat mengambil keputusan yang tepat. 

Dalam hal ini, ada beberapa langkah yang perlu diikuti dalam proses pemeriksaan ini. Diantaranya sebagai berikut: 

  • Memeriksa seluruh dokumen, ini memungkinkan penguji mengidentifikasi setiap data perusahaan sebelum akhirnya diberikan pada pemilik baru. 
  • Menganalisis kapitalisasi perusahaan dan potensi keuntungannya, dimana penguji akan meninjau struktur modal perusahaan berupa nilai buku modal, total jangka panjang, saham, dan laba ditahan, juga peluang laba yang akan didapat. 
  • Menggali informasi terkait kondisi bisnis, dimana penguji akan mencari informasi terkait perusahaan melalui karyawan dan pelanggan perusahaan tersebut.
  • Meminta bantuan pengacara, ini terjadi jika temuan yang dihasilkan terdapat tuntutan hukum.

Kesimpulan

Due diligence artinya memeriksa kondisi perusahaan atau bisnis secara cermat dan menyeluruh yang dilakukan oleh konsultan hukum sehingga pihak terkait dapat mengambil keputusan terbaik sebelum mengakuisisi atau bergabung dengan sebuah perusahaan. 

Merger atau akuisisi sendiri bukanlah proses yang mudah, karena setiap tahapannya begitu kritis dan penting. Satu keputusan yang salah dan tidak lengkap akan menimbulkan dampak buruk bagi pihak terkait. 

Karena itulah para pihak terkait membutuhkan konsultan hukum untuk melakukan due diligence dalam mengidentifikasi risiko dan peluang yang ada sehingga pengambilan keputusan dapat sesuai dengan data yang sebenarnya.

Dalam mengidentifikasi risiko, Audithink mampu memanfaatkan risiko sebagai parameter rencana selanjutnya. 

Audithink sendiri merupakan software audit internal yang telah dipercaya dalam membantu proses manajemen audit dari berbagai perusahaan. 

Jika Anda tertarik dengan layanan audit yang meliputi audit laporan keuangan, kepatuhan, operasional, dan audit kinerja, silakan menghubungi kontak kami!

Artikel Terkait Lainnya

Ilustrasi stock opname
Ilustrasi peninjauan ulang keuangan menggunakan konsep materialitas
Kalander sebagai acuan tahun fiskal di Indonesia