Memahami perbedaan akuntansi dan auditing adalah kunci bagi perusahaan yang ingin menjaga kualitas pelaporan keuangan, memastikan kepatuhan, dan memperkuat tata kelola. Meski kedua disiplin sama-sama berkaitan dengan angka dan laporan keuangan, tujuan, pendekatan, dan pelaksananya berbeda.
Artikel ini menjelaskan perbedaan tersebut secara komprehensif—dilengkapi contoh praktis, pandangan singkat menurut para ahli, serta implikasi bagi organisasi.
Apa itu Akuntansi?
Akuntansi adalah proses sistematis untuk mencatat, mengklasifikasikan, meringkas, dan melaporkan transaksi keuangan suatu entitas. Fungsi utama akuntansi adalah menghasilkan informasi keuangan yang akurat dan dapat digunakan oleh berbagai pihak: manajemen, investor, kreditur, dan pihak regulator. Output akuntansi meliputi jurnal, buku besar, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Ciri utama akuntansi:
- Dilakukan secara kontinu (berdasarkan transaksi yang terjadi).
- Fokus pada penyajian dan interpretasi informasi.
- Dijalankan oleh akuntan internal maupun akuntan publik yang menyiapkan laporan.
Apa itu Auditing (Audit)?
Auditing adalah proses pemeriksaan dan penilaian independen terhadap laporan keuangan dan/atau pengendalian internal untuk memberikan assurance (tingkat kepastian) tentang kewajaran dan keandalan informasi yang disajikan. Audit dapat dilakukan oleh auditor internal (bagian dari organisasi) maupun auditor eksternal (independen, berlisensi).
Ciri utama auditing:
- Dilakukan periodik (mis. audit tahunan; atau interim/khusus).
- Fokus pada verifikasi, pengujian bukti, dan pemberian opini atau rekomendasi.
- Menuntut tingkat independensi dan objektivitas (terutama untuk auditor eksternal).
Perbedaan Utama antara Akuntansi vs Auditing
- Tujuan: Akuntansi menyajikan informasi; auditing memverifikasi informasi tersebut.
- Pelaksana: Akuntan menyiapkan laporan; auditor menilai dan memberi assurance.
- Waktu pelaksanaan: Akuntansi bersifat terus-menerus; auditing bersifat periodik/sampling.
- Output: Laporan keuangan & catatan vs opini audit, management letter, rekomendasi.
- Independensi: Akuntan sering bekerja di bawah manajemen; auditor (eksternal) menjaga independensi dari manajemen.
Baca juga: Mengenal Apa itu Akuntansi Auditing dan Tahapan Pelaporan
Perbedaan Menurut Berbagai Aspek
1. Tujuan dan Fungsi
- Akuntansi: Menyediakan informasi keuangan yang lengkap, benar, dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan internal dan eksternal.
- Auditing: Memberikan assurance bahwa laporan tersebut disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku dan menilai efektifitas pengendalian internal.
2. Pelaksana dan Hubungan Kerja
- Akuntan: Bekerja sebagai bagian dari operasional organisasi atau sebagai penyedia jasa akuntansi (public accountant). Mereka melaporkan kepada manajemen.
- Auditor: Dapat menjadi bagian dari fungsi audit internal atau pihak eksternal (kantor akuntan publik). Auditor eksternal harus independen dari klien.
3. Metode Kerja
- Akuntansi: Pencatatan transaksi, posting ke buku besar, rekonsiliasi rutin, dan penyusunan laporan.
- Auditing: Pengujian kepatuhan, pengujian substantif, sampling bukti, konfirmasi pihak ketiga, dan analytical review.
4. Hasil dan Dampak
- Akuntansi: Laporan keuangan yang menjadi dasar keputusan bisnis.
- Auditing: Opini audit (wajar tanpa pengecualian / wajar dengan pengecualian / tidak wajar / disclaimer) serta rekomendasi perbaikan pengendalian.
Perbedaan Akuntan dan Auditor
Meskipun istilah sering terdengar mirip, ada perbedaan profesional dan fungsi antara akuntan dan auditor:
Peran Akuntan
- Menyusun catatan akuntansi harian dan laporan keuangan.
- Melakukan rekonsiliasi, menghitung pajak, menyusun anggaran, analisis biaya, dan laporan manajerial.
- Biasanya memiliki tugas operasional dan bekerja dekat dengan proses bisnis.
Peran Auditor
- Menilai kebenaran dan kewajaran laporan keuangan melalui bukti independen.
- Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal dan kepatuhan kebijakan.
- Menyusun opini audit dan surat rekomendasi untuk perbaikan.
Keterampilan & Sertifikasi
- Akuntan: akuntansi keuangan, perpajakan, akuntansi manajerial; sertifikasi umum: Akuntan (tergantung negara: CPA, CA, Akuntan Profesional).
- Auditor: teknik audit, pengendalian internal, sampling statistik, komunikasi temuan; sertifikasi: Certified Internal Auditor (CIA), Public Accountant (untuk auditor eksternal), dsb.
Perbedaan Akuntansi dan Auditing Menurut Para Ahli
Dalam literatur profesi dan akademik, umumnya para ahli memaparkan:
- Akuntansi dilihat sebagai fungsi penciptaan informasi: menyediakan data akurat untuk pengambilan keputusan.
- Auditing dipandang sebagai mekanisme assurance: memastikan keandalan informasi dan melindungi kepentingan pengguna eksternal (investor, kreditor).
Para pakar tata kelola menekankan bahwa kedua fungsi harus bekerja sinergis: akuntansi menghasilkan data; auditing memvalidasi kualitas data tersebut dan memberi rekomendasi perbaikan.
Contoh Praktis Perbedaan antara Auditing dan Akuntansi
Contoh 1 — Siklus Penjualan
- Akuntansi: Mencatat invoice, mencatat penerimaan kas, memposting ke buku besar, menghitung pendapatan.
- Auditing: Memilih sampel penjualan, mengonfirmasi saldo piutang ke pelanggan, mengecek otorisasi diskon, dan menilai apakah pengakuan pendapatan sesuai prinsip.
Contoh 2 — Persediaan
- Akuntansi: Mencatat pembelian barang, menilai persediaan (FIFO/LIFO/AVG), menghitung HPP.
- Auditing: Melakukan stock count fisik, memverifikasi penilaian, menguji cut-off transaksi mendekati akhir periode.
Contoh 3 — Pengeluaran Modal (CapEx)
- Akuntansi: Mengkapitalisasi biaya, menyusun jadwal depresiasi.
- Auditing: Menguji aproval capex, memastikan adanya bukti pembelian dan instalasi, dan mengecek keberadaan aset.
Dampak Praktis bagi Perusahaan
Mengetahui perbedaan ini membantu organisasi:
- Menata pemisahan tugas (segregation of duties) untuk mencegah konflik kepentingan.
- Meningkatkan kesiapan audit dengan dokumentasi akuntansi yang rapi.
- Mengoptimalkan koordinasi antara tim akuntansi dan auditor sehingga audit berjalan efisien dan temuan bisa ditindaklanjuti cepat.
Pertanyaan Umum Terkait Akuntansi dan Auditing
Apa perbedaan akuntansi dan auditing?
– Akuntansi menyusun dan menyajikan laporan keuangan; auditing memeriksa dan memberikan assurance atas laporan tersebut.
Apa perbedaan antara akuntan dan audit?
– Akuntan bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan; audit (auditor) bertanggung jawab atas verifikasi dan pemberian opini.
Apakah auditor bisa melakukan tugas akuntansi?
– Auditor eksternal tidak boleh melaksanakan tugas akuntansi klien yang mengompromikan independensi. Auditor internal juga sebaiknya tidak terlibat langsung di fungsi operasional yang mereka audit.
Rekomendasi Praktis Pembagian Tugas dari Akuntan dan Auditor
- Pisahkan fungsi: pastikan ada pemisahan tugas antara yang mencatat dan yang memeriksa untuk menjaga integritas.
- Dokumentasi lengkap: sistem dokumentasi akuntansi yang rapi mempercepat proses audit dan menurunkan biaya.
- Koordinasi proaktif: tim akuntansi dan auditor harus berkomunikasi sejak awal (perencanaan audit) untuk menentukan scope dan data yang diperlukan.
- Manfaatkan teknologi: solusi audit & dokumentasi terintegrasi dapat mempercepat pengumpulan bukti, pelacakan temuan, dan pelaporan.
Bagaimana Audithink Membantu Menjembatani Akuntansi & Auditing?
Pemahaman yang jelas antara akuntansi dan auditing memperkuat tata kelola dan kepercayaan stakeholder. Untuk memperlancar proses tersebut, Audithink menawarkan platform audit modern yang membantu:
- Menyusun dan mengelola checklist audit secara digital.
- Mengumpulkan bukti dan dokumentasi (file, foto, konfirmasi) terpusat.
- Mengelola temuan, penugasan perbaikan, dan pelacakan status tindakan korektif.
- Menyediakan dashboard risiko dan laporan otomatis yang memudahkan koordinasi antara tim akuntansi dan auditor.
Ingin menyederhanakan alur kerja audit Anda dan meningkatkan kolaborasi antara akuntansi dan auditor? Hubungi kontak tim Audithink untuk mengetahui berbagai fitur dari aplikasi.