Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Kenali Apa Itu Audit IT beserta Jenis, Tujuan, Prosedur, dan Contohnya

audit it

Rekomendasi Topik untuk Anda

Bagikan Artikel

Audit IT menjadi salah satu pemeriksaan yang diperlukan untuk mengidentifikasi keoptimalan, kepatuhan, keamanan, dan keefektifan sistem TI dalam suatu perusahaan.

Hal ini karena kini banyak perusahaan yang telah mengandalkan sistem teknologi dan informasi untuk terus bersaing di masa yang terus berkembang ini.

Untuk lebih memahami apa itu audit IT dan segala hal yang berkaitan dengan proses audit ini, simak penjelasan artikel di bawah ini. 

Apa Itu Audit IT 

Audit IT adalah pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memastikan sistem IT, infrastruktur, kebijakan, dan prosedur berjalan optimal secara menyeluruh. 

Dalam hal ini, aspek perusahaan akan diidentifikasi keoptimalan pada operasional, keamanan pada sistem, kepatuhan terhadap regulasi dan kebijakan, sekaligus efisiensinya dalam penggunaan. 

Pemeriksaan terhadap beberapa aspek tersebut memungkinkan perusahaan untuk meninjau lebih dalam potensi bahaya pada keamanan, kelemahan sistem, dan ketidakpatuhan terhadap regulasi yang berisiko buruk pada perusahaan. 

Misalnya pada sistem TI yang lemah akan berakibat fatal pada terjadinya kejahatan siber yang mengancam data dan perusahaan itu sendiri. 

Dari proses audit IT ini juga manajemen perusahaan akan mendapatkan rekomendasi untuk meminimalkan risiko bahaya, mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki, dan meningkatkan keamanan sistem TI.

Jenis Audit IT 

jenis audit IT infrastruktur
Ilustrasi Jenis Audit Infrastruktur (Sumber: Freepik)

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa jenis audit IT yang perlu diketahui untuk dipergunakan sesuai kebutuhan. Berikut adalah penjelasannya: 

1. Audit Perangkat Lunak 

Auditor akan mengidentifikasi software yang digunakan perusahaan guna memastikan efisiensi, keamanan, dan kepatuhan regulasi kontrol akses pada sistem aplikasi. 

Hal ini memungkinkan sistem aplikasi tersebut akan ditinjau dari aspek keamanan dan kegunaannya. 

2. Audit Infrastruktur

Audit ini akan mengacu pada evaluasi infrastruktur teknologi yang mencakup hardware dan jaringan yang digunakan dalam operasional perusahaan. 

Infrastruktur teknologi akan diidentifikasi untuk memastikan kinerja, keamanan, keandalan, dan pengelolaannya tetap stabil, aman, dan optimal digunakan.

3. Audit Keamanan

Audit IT dalam hal ini digunakan untuk memastikan keamanan perusahaan berjalan dengan efektif dan patuh terhadap kebijakan dan regulasi yang telah ditetapkan industri. 

Hal ini berguna untuk melindungi data dan sistem perusahaan yang berisikan berbagai informasi penting dari ancaman kejahatan siber. 

4. Audit Kepatuhan 

Proses audit kepatuhan ini akan meninjau sistem teknologi dan informasi yang digunakan oleh suatu perusahaan. 

Memastikan kepatuhan perusahaan dalam menggunakan sistem TI yang memenuhi syarat dan mematuhi kebijakan atau hukum terkait pengelolaan data dan keamanan. 

Baca Juga: Mengenal Audit Sistem Informasi beserta Contoh dan Tahapan

5. Audit Manajemen Risiko 

Dalam hal ini, audit IT akan mengevaluasi penggunaan sistem TI berdasarkan efektivitasnya, sehingga auditor dapat memberikan saran perbaikan untuk masa depan perusahaan, seperti strategi mengurangi risiko dan pembaharuan sistem. 

Baca Juga: Risiko Audit: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menentukan

6. Audit Operasional

Audit operasional ini berfokus pada pelaksanaan dan proses sistem TI dalam suatu perusahaan untuk ditinjau efisiensi dan efektivitasnya, 

Hal ini berguna untuk menemukan lingkup yang harus dikembangkan, memaksimalkan pendistribusian sumber daya, dan mengoptimalkan efisiensi operasional dengan alur kerja yang sederhana. 

Tujuan Audit IT 

Pada umumnya, tujuan audit IT pada perusahaan adalah mengidentifikasi sistem teknologi informasi secara menyeluruh yang dalam hal ini adalah sebagai berikut:

  • Mengevaluasi kinerja sistem TI, dimana audit ini memungkinkan auditor untuk meninjau kesesuaian kinerja terhadap tujuan dan rencana yang diberlakukan, 
  • Mengidentifikasi potensi risiko, dimana auditor akan meninjau peluang terjadinya bahaya pada sistem TI yang mengancam perusahaan dari aspek kepatuhan, keamanan, dan operasionalnya.
  • Mengoptimalkan efisiensi, dimana proses audit ini memungkinkan auditor untuk meninjau operasional TI dan menemukan cara untuk memaksimalkan efisiensinya.
  • Meningkatkan kualitas, dimana dari proses identifikasi audit IT, auditor dapat merekomendasikan peningkatan dan perbaikan terhadap sistem IT pada perusahaan.

Prosedur Pelaksanaan Audit IT 

tim audit melaksanakan prosedur audit IT
Ilustrasi Prosedur Pelaksanaan Audit IT (Sumber: Pexels)

Setelah mengetahui apa itu tujuan dan manfaat audit IT, Anda akan diarahkan pada tahap pelaksanaannya. 

Dalam hal ini, proses audit akan dimulai dari langkah perencanaan dan berakhir pada tahap monitoring setelah dilakukannya audit dan dilaksanakannya perbaikan yang direkomendasikan. 

Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai prosedur pelaksanaan audit IT: 

1. Perencanaan 

Hal ini dimulai dengan mengidentifikasi tujuan audit IT, ruang lingkupnya, potensi risiko terkait, dan target spesifik dilakukannya proses audit ini.

Pada tahap ini juga dilakukan pembentukan tim audit yang mencakup auditor dan para tim profesional juga berpengalaman sekaligus pengelolaan rencana yang meliputi metode, jadwal, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk audit IT. 

2. Pengumpulan Informasi 

Tahapan kali ini memungkinkan auditor untuk meninjau data yang berkenaan dengan sistem teknologi informasi yang sedang ditinjau. 

Auditor akan menghimpun data berupa dokumen, melakukan wawancara dengan pihak terkait, dan melakukan pengamatan secara langsung pada sistem TI dan hal-hal yang berkaitan untuk meningkatkan pemahaman terhadap teknologi yang digunakan. 

3. Evaluasi dan Uji Kontrol

Tahap ini memungkinkan auditor untuk menentukan melakukan uji kontrol terhadap keamanan dan prosedur yang telah diterapkan berdasarkan fungsionalitas, keamanan, dan ketersedian sistemnya. 

Selain dalam mengidentifikasi efektivitasnya, peninjauan tersebut juga digunakan untuk memastikan kepatuhan kontrol keamanan dan prosedur terhadap kebijakan yang ditetapkan. 

Setelah itu, barulah auditor akan meninjau ketidaksesuaian dan potensi risiko yang ditemukan pada kontrol keamanan dan prosedur yang telah diterapkan. 

4. Identifikasi Hasil Audit 

Auditor akan mengidentifikasi temuan yang didapatkan untuk mengevaluasi risiko sehingga dapat menentukan tingkatannya berdasarkan kemungkinan risiko yang terjadi dan dampaknya.

Hal itulah yang menjadi dasar rekomendasi untuk melakukan peningkatan kontrol, perbaikan atas kelemahan sistem, dan pengurangan terjadinya risiko.

Setelah identifikasi hasil audit beserta rekomendasi selesai, Anda dapat mulai untuk menyusunnya menjadi laporan.

5. Penyusunan Laporan 

Auditor akan menyusun laporan hasil audit yang berisi temuan, rekomendasi, rencana perbaikan, kesimpulan, dan informasi tambahan. 

Laporan hasil audit akan menyajikan penjelasan yang jelas, terperinci, terstruktur, dan dapat dipahami sehingga efektif digunakan oleh manajemen perusahaan. 

Sehingga dalam hal ini perusahaan dapat menjalankan rencana selanjutnya berdasarkan tahapan, anggaran, sumber daya, dan target perbaikan dalam setiap rekomendasi yang telah terlampir di dalam laporan sebagai panduan strategis.

6. Tindak Lanjut 

Dalam tahap ini, perusahaan akan mengimplementasikan perbaikan dimulai dengan tingkatan paling tinggi yang direkomendasikan oleh auditor. 

Pada proses tersebut, perusahaan akan menetapkan rencana penerapan dengan membentuk tim penanggung jawab dan melakukan pengarahan secara efektif akan adanya perbaikan. 

Dalam hal ini, auditor akan terus memantau implementasi perubahan pada sistemnya dan memastikan bahwa setiap tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana. 

Tidak hanya memastikan tujuan audit IT tercapai dengan perbaikan, tapi tahap ini juga memungkinkan auditor untuk meninjau lebih lanjut lingkup yang perlu ditingkatkan atau tindakan lain yang perlu dilakukan setelah perbaikan. 

Peninjauan tidak cukup sampai disitu, karena auditor akan memonitoring sistem secara berkala sembari menyusun laporan perbaikan terus merencanakan pembaharuan yang diperlukan. 

Contoh Audit IT

Contoh perusahaan yang secara rutin melakukan audit IT adalah Bank Mandiri, yang berkomitmen menjaga keamanan data dan privasi sekaligus terus melakukan perbaikan yang diperlukan. 

Dalam prosesnya, Bank Mandiri menggunakan jasa Konsultan Independen Eksternal berstandar Internasional dalam melakukan audit IT. 

Audit IT yang dilakukan perusahaan ini mencakup identifikasi seluruh aktivitas yang berpotensi pada terjadinya kejahatan siber, sehingga dapat ditanggulangi sedini mungkin. 

Bank Mandiri melakukan satu kali audit internal dan satu kali audit eksternal oleh pihak independen eksternal tersebut dalam setiap tahunnya. 

Hal ini tentu mencakup perlindungan terhadap informasi dan proses bisnis kritikal yang meliputi data nasabah dan fraud management berdasarkan regulasi dan kebijakan yang ada. 

Kesimpulan 

Demikian adalah penjelasan mengenai audit IT yang menjadi prosedur penting dalam memastikan keandalan suatu perusahaan dalam sistem TI. 

Meski demikian, dalam memilih auditor eksternal independen, Anda perlu mempertimbangkan keahlian dan pengalamannya. 

Seperti pada Audithink yang telah berpengalaman membantu berbagai perusahaan dari banyak industri dalam melakukan manajemen audit pada sistem internalnya. 

Jika Anda berminat untuk mengandalkan Audithink untuk melakukan audit pada perusahaan Anda, silakan menjadwalkan demo di laman berikut ini.Anda juga bisa langsung menghubungi kontak kami untuk mengetahui info selengkapnya!

Artikel Terkait Lainnya

Audit surveillance
audit universe
Audit SMK3