Audit tenure dapat menjadi salah satu faktor eksternal yang bisa memengaruhi kualitas audit. Sebab, kedekatan auditor dengan klien, akan berpengaruh pada independensi auditor. Sementara, laporan keuangan yang baik dan berkualitas lahir dari penilaian yang bebas dan tidak memihak.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan menentukan durasi waktu kerjasama antara Kantor Akuntan Publik (KAP) dan klien. Dengan begitu, laporan perusahaan bisa disusun dengan mutu yang baik dan hubungan antara auditor dan klien tetap berada dalam batas profesional.
Apa Itu Audit Tenure?
Pengertian Audit Tenure secara Umum
Secara umum, audit tenure adalah jangka waktu yang ditetapkan oleh perusahaan dan KAP untuk menyewa jasa audit seorang auditor dari KAP tertentu. Jangka waktu kerjasama ini biasa disebut sebagai masa perikatan yang diukur secara tahunan.
Penentuan masa perikatan ini menjadi salah satu dilema yang sering dialami perusahaan. Apakah akan tetap menggunakan layanan KAP yang sama setelah jangka waktu tertentu atau mengganti dengan layanan KAP yang baru.
Dilema ini dapat terjadi, karena masa perikatan perusahaan dan auditor dapat menciptakan kedalaman hubungan emosional antara keduanya, sehingga memengaruhi independensi, fee, dan lain-lain.
Audit Tenure Menurut Para Ahli
Menurut Sattar Mansi, Profesor Keuangan Wells Fargo di Sekolah Bisnis Pamplin, Virginia Tech dalam artikelnya yang berjudul Does Auditor Quality and Tenure Matter to Investors? Evidence from the Bond Market, mengatakan bahwa audit tenure adalah jangka waktu hubungan klien dan auditor.
Lebih lanjut, menurut Dwi Martani, Dosen Departemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), audit tenure bukan sekadar istilah yang merujuk pada jangka waktu, tetapi lebih spesifik, yakni jumlah tahun seorang auditor mengaudit perusahaan.
Tujuan dan Pentingnya Audit Tenure
Dalam setiap kerjasama antara perusahaan dan pihak eksternal, jangka waktu menjadi salah satu hal yang harus diperjelas untuk menentukan awal dan akhir kerjasama. Dengan begitu, hubungan profesional yang sehat tetap terjaga.
Mengapa Audit Tenure Diperlukan dalam Proses Audit?
Lantas, mengapa proses audit oleh seorang auditor dari KAP tertentu memerlukan jangka waktu? Setiap laporan yang dihasilkan oleh seorang auditor, diharapkan dapat mencerminkan realitas perusahaan, berkualitas, dan dapat dipercaya.
Intensitas kerjasama oleh auditor dan klien, sedikit banyak akan menimbulkan kedekatan yang dapat memengaruhi independensi. Padahal sejatinya, seorang auditor diharapkan mampu memberikan penilaian dengan bebas dan tidak memihak siapapun. Dengan begitu, kualitas penilaiannya dapat dipercaya.
Selain itu, penetapan jangka waktu juga memungkinkan seorang auditor memahami lebih dekat sebuah perusahaan secara profesional. Dengan mempekerjakan auditor dari KAP tertentu dalam waktu yang lama, auditor bisa memperoleh pengetahuan kelembagaan perusahaan yang ditangani, sehingga proses audit lebih cepat dan efisien.
Dampak Audit Tenure terhadap Independensi Auditor
Independensi auditor merupakan kemandirian, kejujuran, kebebasan, dan ketidakberpihakan seorang auditor dalam menilai perusahaan. Aspek ini menjadi kunci penting seorang auditor mempertahankan kredibilitasnya. Namun sayangnya, independensi auditor seringkali terganggu oleh jangka waktu kerja sama yang terlalu lama, sehingga hubungan auditor dan klien terlalu akrab.
Adanya kedekatan antara kedua belah pihak, dapat menimbulkan kedekatan, mengurangi kualitas audit, dan independensinya. Sebagai contoh, auditor susah untuk menilai secara bebas dan objektif, sehingga dapat menimbulkan bias hingga konflik akibat kepentingan pribadi.
Kelebihan dan Kekurangan Audit Tenure yang Panjang
Dalam bidang akutansi dan auditing, kerja sama auditor dengan klien bertahun-tahun menimbulkan pro-kontra yang bervariasi. Berikut sejumlah kelebihan dan kekurangannya ketika auditor bekerja sama dengan perusahaan tertentu dalam waktu yang panjang.
Kelebihan:
- Auditor mendapat pemahaman mendalam tentang kondisi perusahaan
- Auditor mendapatkan manfaat ekonomi dari hubungan jangka panjang, seperti pendapatan, bonus, insentif kinerja
Kekurangan:
- Menimbulkan hubungan emosional antara auditor dan klien
- Memengaruhi objektivitas dan profesionalisme auditor
- Menurunkan independensi auditor
- Menghalangi prosedur audit yang lebih ketat
- Memicu adanya manipulasi dan kecurangan
Rumus Audit Tenure dan Cara Menghitungnya
Untuk menentukan audit tenure atau jangka waktu penggunaan jasa auditor dari KAP yang sama, ada beberapa rumus yang bisa digunakan. Dengan begitu, perusahaan bisa menghitung jumlah tahun auditor.
Rumus Audit Tenure yang Umum Digunakan
Salah satu cara termudah dan umum digunakan untuk menghitung jumlah tahun auditor adalah menghitung jumlah tahun perikatan, dimana auditor dari KAP yang sama melakukan perikatan audit terhadap perusahaan tertentu.
Hal ini bisa dilakukan dengan memberi nilai 1 pada tahun pertama perikatan dimulai. Begitu juga pada tahun-tahun selanjutnya, jika perusahaan masih menggunakan auditor yang sama, maka pada tahun tersebut diberi nilai 1. Namun jika pada tahun tertentu perusahaan beralih menggunakan auditor baru, maka diberi nilai 0.
Contoh Kasus Perhitungan Audit Tenure dalam Laporan Keuangan
Untuk menghitung audit tenure dalam perusahaan tertentu, penghitung harus memiliki akses laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan tersebut, dapat menjadi media yang berguna untuk mengetahui siapa auditor perusahaan.
Sebagai contoh, menghitung audit tenure PT Sekawan Media Informatika. Tahun 2018, perusahaan tersebut menggunakan jasa audit Sukmono Agung dari KAP Maju Jaya. Maka tahun tersebut, dinilai dengan 1. Pada tahun 2019 hingga 2022, diketahui bahwa perusahaan juga menggunakan jasa audit Sukmono Agung dari KAP Maju Jaya.
Maka, hasil dari nilai 1 pada tahun 2018–2022 adalah 5. Artinya, audit tenure PT Sekawan Media Informatika dengan auditor Sukmono Agung dari KAP Maju Jaya adalah 5 tahun.
Cara Melihat Audit Tenure di Laporan Keuangan
Audit tenure dalam laporan keuangan bukanlah informasi yang bisa langsung didapat. Melainkan, harus dihitung terlebih dahulu menggunakan rumus yang ada. Sebelum melakukan perhitungan, penting juga bagi penghitung untuk mengetahui letak laporan auditor yang biasa dilampirkan dalam laporan keuangan. Berikut bagian-bagian yang perlu diketahui beserta tipsnya.
Bagian Laporan yang Menunjukkan Audit Tenure
Audit tenure dapat dihitung dengan mengetahui auditor atau KAP yang digunakan dalam menghitung laporan keuangan setiap tahun. Hasil audit oleh auditor KAP, biasanya terletak pada laporan auditor independen yang disusun setelah surat pernyataan direksi.
Pada bagian laporan auditor independen itulah, dapat diketahui auditor dan KAP yang menangani laporan keuangan suatu perusahaan. Sementara, untuk mengetahui audit tenure suatu perusahaan, bisa dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus yang ada.
Tips Mengetahui Auditor dan Tahun Pertama Audit
Letak auditor dalam laporan keuangan dan tahun pertama audit, dapat menjadi titik awal yang mudah untuk menghitung audit tenure. Nama auditor biasanya terlampir pada laporan auditor independen dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
Pada halaman tersebut, bagian pojok kanan atas yang berisi nama lembaga, alamat, email, dan website adalah KAP yang menangani pengauditan. Sementara bagian pojok kiri atas adalah afiliasi KAP. Nama auditor yang bersangkutan, dapat diketahui dari orang yang menandatangani dokumen laporan audit independen tersebut. Biasanya, bagian tersebut ada di bagian paling bawah dari laporan auditor independen.
Pengaruh Audit Tenure terhadap Kualitas Audit
Audit tenure atau jumlah tahun seorang auditor mengaudit perusahaan, bisa berpengaruh pada kualitas audit yang dihasilkan. Pengaruh ini dapat menjadi positif dan negatif, tergantung sejauh mana kedua pihak yang terkait dapat menjaga batas-batas profesionalismenya.
Jika audit tenure memiliki jangka waktu yang cukup panjang, kualitas audit berpotensi memberikan pengaruh positif atau kualitas audit meningkat. Sebab, auditor memiliki cukup waktu untuk memahami perusahaan. Dengan begitu, auditor bisa menilai dengan efektif dan akurat.
Namun, jika audit tenure terlalu panjang, hal ini juga tidak baik bagi perusahaan karena bisa menurunkan kualitas audit. Beberapa faktor yang bisa menyumbang pengaruh negatif itu, seperti auditor dan klien terlalu akrab, sehingga satu sama lain memiliki rasa sungkan yang dapat memengaruhi objektivitas hasil audit.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir adanya pengaruh negatif, hubungan auditor dan klien seyogianya mematuhi kontrak kerja sama yang telah disetujui. Jika kontrak selesai, maka perusahaan harus mengganti auditor agar audit yang dihasilkan tetap terjaga kualitasnya.
Perkembangan Isu Audit Tenure di Indonesia
Di Indonesia, isu audit tenure menuai sejumlah pro dan kontra. Dari beberapa penelitian yang ada, analisis para peneliti menunjukkan bahwa audit tenure dapat berpengaruh positif dan negatif terhadap kualitas audit.
Sebagai contoh, masa audit tenure yang semakin panjang, di satu sisi dapat menurunkan independen auditor, karena hubungan auditor dan klien yang semakin dekat. Namun di lain sisi, hubungan yang panjang berpengaruh positif positif pada hasil audit, karena auditor lebih memahami perusahaan.
Secara hukum, masa audit tenure oleh lembaga KAP pada sebuah perusahaan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Praktik Akuntan Publik Pasal 11 ayat 1 yang menyatakan bahwa, pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis terhadap suatu lembaga atau perusahaan oleh KAP dibatasi paling lama 5 tahun berturut-turut.
Penutup
Audit tenure adalah jangka waktu seorang auditor mengaudit laporan keuangan klien atau sebuah perusahaan. Untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas, objektif, dan dapat dipercaya, kedua belah pihak menjaga batas-batas profesionalisme dan perusahaan melakukan rotasi auditor dalam jangka waktu tertentu.
Audit tenure bukan sekadar laporan penilaian perusahaan, tetapi gambaran realitas perusahaan yang dilihat dari data dan fakta. Sebagai langkah praktis dan efisien, perusahaan tak perlu bingung untuk mengelola seluruh tahapan audit. Sebab, Audithink menghadirkan layanan dan fitur manajemen audit yang dapat merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses manajemen audit secara efektif.
Tim kami juga siap melakukan pendampingan profesional dalam riset audit, pengukungan efisiensi laporan keuangan, hingga konsultasi audit internal, jangan ragu untuk menghubungi tim Audithink.



