Tahukah Anda? Terdapat web server yang memiliki kecepatan yang luar biasa, bahkan dapat menangani hingga sepuluh ribu koneksi secara bersamaan. Layanan yang ditawarkan pun juga banyak digunakan oleh website yang memiliki traffic tinggi.
Dengan keunggulan yang sudah disebutkan sekilas tadi, kira-kira apakah web server tersebut? Dengan membaca artikel ini pasti Anda sudah mengetahui apakah namanya. NGINX adalah nama web server tersebut.
Tidak perlu panjang lebar lagi, mari kita simak bersama penjelasan lengkap apa itu NGINX.
Apa itu NGINX?
NGINX adalah perangkat lunak yang terkenal karena kemampuannya berfungsi sebagai web server berkinerja tinggi. Dirancang untuk menangani miliaran permintaan dengan efisien, NGINX mampu mengelola beban koneksi yang tinggi dan terus-menerus.
Keunggulan utama NGINX terletak pada kemampuannya sebagai server proxy yang handal. Selain sebagai server proxy, NGINX juga dapat digunakan untuk reverse proxy, load balancing, dan caching.
NGINX tersedia secara gratis dan menawarkan berbagai fitur serta fungsionalitas tanpa biaya tambahan. Karena sifatnya yang open source, NGINX telah menjadi web server yang paling populer dan digunakan oleh 33,8% situs web di seluruh dunia.
Fungsi NGINX
Berikut ini merupakan fungsi NGINX adalah antara lain:
1. NGINX sebagai Web Server
Fungsi NGINX pertama adalah sebagai web server dengan performa yang sangat baik. Dengan mengadopsi arsitektur event-driven asinkron, NGINX dapat meningkatkan kecepatan dan stabilitas saat menangani lalu lintas yang padat.
Seiring berjalannya waktu, NGINX mengalami perkembangan dan berhasil melampaui Apache serta beberapa web server lainnya dalam hal performa.
Awalnya, NGINX hanya mampu mengelola server HTML yang sederhana, tetapi sekarang dapat menangani konten yang lebih dinamis dan beragam, serta mendukung berbagai aspek web modern seperti HTTP/2, WebSocket, gRPC, dan streaming video dalam berbagai format.
2. NGINX Melampaui Fungsi Penyajian Web
Fungsi NGINX selanjutnya adalah memiliki arsitektur yang dapat diskalakan, sehingga ideal untuk tugas-tugas selain menyajikan konten kepada pengguna.
NGINX dapat menangani banyak koneksi secara bersamaan, memungkinkan penggunaan sebagai reverse proxy dan load balancer untuk mendistribusikan lalu lintas masuk ke server upstream secara merata, meskipun server tersebut berkinerja lebih lambat.
Selain itu, fungsi NGINX dapat sebagai terminator SSL/TLS atau akselerator web, serta mengkompres dan menyimpan cache konten untuk meningkatkan performa.
Cara Kerja NGINX
Setelah sebelumnya sudah membaca sekilas tentang apa itu NGINX dan fungsi NGINX, selanjutnya kita membahas cara kerja NGINX. Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja NGINX.
Ketika seseorang mengirim permintaan untuk membuka halaman web, browser akan terhubung ke server web tersebut.
Kemudian, server akan mencari file halaman yang diminta dan mengirimkannya kembali ke peramban. Proses ini menjelaskan bagaimana server beroperasi untuk memenuhi permintaan yang sederhana.
Contoh di atas juga dapat dianggap sebagai single thread. Pada umumnya, web server lainnya membuat satu thread untuk setiap permintaan. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku bagi NGINX. Seperti yang telah diuraikan, NGINX beroperasi dengan arsitektur event-driven dan asinkron.
Hal ini berarti thread yang sama atau serupa dikelola di bawah satu proses pekerja (worker process), yang terdiri dari unit-unit kecil yang disebut koneksi pekerja (worker connection). Seluruh unit ini bertugas menangani permintaan thread.
Koneksi pekerja mengirim permintaan ke proses pekerja, yang juga meneruskannya ke proses master. Proses master kemudian menampilkan hasil dari permintaan tersebut.
Meskipun cara kerjanya terlihat sederhana, perlu dicatat bahwa satu koneksi pekerja dapat menangani hingga 1024 permintaan yang serupa. Inilah yang memungkinkan NGINX untuk memproses ribuan permintaan tanpa mengalami kesulitan.
Kemampuannya ini membuatnya menjadi pilihan utama bagi website dengan trafik tinggi, seperti ecommerce, mesin pencari, dan penyimpanan cloud.
Kelebihan NGINX
Software web server ini menjadi pilihan utama bagi perusahaan-perusahaan besar di dunia berkat beragam kelebihannya. Oleh karena itu, beberapa kelebihan NGINX adalah sebagai berikut.
1. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Kelebihan NGINX adalah dapat bekerja dengan memori yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang lain. Software ini lebih ringan dan tidak memerlukan banyak kapasitas Random Access Memory (RAM), sehingga komputer Anda dapat bekerja lebih efisien saat menjalankan web server ini.
2. Alternatif Load Balancer Hardware
Kelebihan NGINX kedua adalah sebagai software load balancer open-source, NGINX menawarkan solusi yang lebih ekonomis dan konfigurasi yang lebih sederhana dibandingkan perangkat load balancer hardware. NGINX juga cocok untuk lingkungan cloud modern, mendukung konfigurasi langsung, dan terintegrasi dengan DevOps untuk pemantauan yang seamless.
3. Multifungsi
Igor telah mengembangkan NGINX menjadi aplikasi yang multifungsi, bukan hanya sebagai web server. Anda dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk mengelola berbagai alat yang digunakan dalam pengembangan website.
4. Perlindungan Terhadap Serangan DDoS
Website rentan terhadap serangan DDoS yang dapat mengganggu operasional. NGINX menjamin keamanan server website terhadap serangan ini dengan fitur keamanan yang dimilikinya.
5. Pembaruan Berkala
Kelebihan NGINX terakhir adalah meskipun sudah banyak digunakan, NGINX terus mendapatkan pembaruan dari pengembangnya. Saat ini, NGINX mendorong pengembangan teknologi HTTP dan mendukung semua bentuk layanan mikro.
Kekurangan NGINX
Dengan kelebihan yang sudah disebutkan sebelumnya, pastinya web server ini juga memiliki beberapa kekurangannya. Berikut beberapa kekurangan NGINX adalah antara lain:
1. Kompatibel Terbatas
Kekurangan NGINX pertama adalah performa NGINX tidak selalu optimal di beberapa sistem operasi selain Linux, MacOS X, dan Solaris. Hal ini berarti pengguna Windows mungkin tidak bisa merasakan manfaat penuh dari NGINX meskipun software ini dapat diinstal dengan mudah di perangkat mereka.
2. Dukungan Komunitas yang Terbatas
Kekurangan NGINX kedua adalah walaupun memiliki banyak keunggulan, NGINX masih kurang didukung oleh komunitas. Akibatnya, terdapat beberapa masalah yang belum memiliki dukungan referensi dan dokumentasi yang memadai.
3. Fleksibilitas yang Minim
Kekurangan NGINX ketiga adalah web server ini masih dianggap kurang fleksibel untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Masalahnya, NGINX belum memiliki modul dan add-ons yang lengkap, salah satu fitur yang belum ada adalah alat .htaccess.
NGINX vs Apache
Apache dan NGINX adalah dua web server yang sangat populer di seluruh dunia. Berdasarkan data statistik, NGINX digunakan oleh 34% situs web di internet, sementara Apache digunakan oleh 33,5%.
Meski keduanya memiliki fitur yang handal, NGINX lebih cepat dan efisien dalam menangani banyak koneksi secara bersamaan, sedangkan Apache lebih mudah untuk dikonfigurasi dan lebih fleksibel dalam menangani berbagai jenis tugas web. Oleh karena itu, pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkapnya, berikut ini beberapa poin perbedaan Apache dan NGINX adalah antara lain:
1. Dukungan Sistem Operasi
Perbedaan mencolok antara NGINX dan Apache terlihat dari dukungan sistem operasi yang tersedia untuk masing-masing web server. Kedua web server ini populer, namun dukungan sistem operasinya berbeda. NGINX dan Apache bekerja dengan baik di sistem operasi Unix, namun NGINX mengalami penurunan kinerja ketika dijalankan di sistem operasi Windows.
2. Dukungan Pengguna
Baik NGINX maupun Apache memiliki perbedaan dalam hal dukungan pengguna atau user support. Mengingat besarnya jumlah pengguna, masing-masing web server memiliki forum pengguna yang aktif.
Hal ini memungkinkan interaksi antara pengguna dan pengembang untuk memberikan masukan dalam pengembangan kedua web server tersebut. Dengan adanya dukungan komunitas yang luas, NGINX dan Apache dapat terus berkembang dan meningkatkan kualitasnya.
3. Performa
Dalam hal performa, NGINX dan Apache menunjukkan perbedaan yang jelas. Kedua web server ini memiliki kecepatan yang baik dalam merespons permintaan. Namun, NGINX unggul dalam menangani beban yang lebih besar dibandingkan Apache, sehingga lebih ideal digunakan untuk situs web yang memiliki konten statis.
Penutup
Kesimpulannya, NGINX adalah perangkat lunak web server open-source yang terkenal karena kemampuannya menangani lalu lintas koneksi yang tinggi dengan performa efisien.
Selain berfungsi sebagai web server, NGINX juga bisa digunakan untuk reverse proxy, load balancing, dan caching, sehingga menjadi pilihan populer untuk situs web dengan trafik tinggi.
Kelebihan NGINX terletak pada efisiensi penggunaan sumber daya, multifungsi, dan perlindungan terhadap serangan DDoS. Namun, NGINX juga memiliki kekurangan seperti kompatibilitas yang terbatas pada beberapa sistem operasi dan kurangnya fleksibilitas modul.
Terakhir, jika Anda mencari aplikasi audit terbaik, percayakan kepada Audithink. Fitur dari aplikasi yang kami tawarkan berupa perencanaan, pengawasan, dan masih banyak lagi. Hubungi kontak kami untuk berkonsultasi mengenai kebutuhan tim audit Anda.