Di dalam suatu perusahaan, acap kali terjadi kasus yang memerlukan audit investigasi. Seperti penggelapan dana oleh salah seorang karyawan atau internal, penyalahgunaan aset, dan lainnya.
Audit investigasi inilah yang akan digunakan dalam mengidentifikasi data dan informasi sehingga dapat mengungkap indikasi kecurangan yang mungkin terjadi.
Audit investigasi memungkinan sebuah instansi dapat menjaga integritas dan transparansi bisnis, juga membantu dalam peninjauan kemungkinan penyebab kerugian finansial.
Apa Itu Audit Investigasi?
Audit investigasi adalah metode penyelidikan yang digunakan untuk mengungkap indikasi adanya kecurangan atau situasi yang mencurigakan dalam sebuah organisasi.
Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan bukti dan fakta yang mengakibatkan kerugian pada pihak terkait, baik instansi maupun perorangan.
Sebagai bagian dalam kegiatan internal audit, bukti-bukti yang ditemukan tentu harus merujuk pada aturan hukum acara dan UU yang berlaku.
Dari segi pemeriksaannya, audit investigasi dapat disebut sebagai fraud audit yang merupakan gabungan dari audit forensik yang memungkinkan adanya pemeriksaan pada seluruh dokumen dan bukan hanya sampling yang dipadu dengan prosedur internal kontrol yang mencakup proses identifikasi di dalam perusahaan.
Dalam proses audit ini, seorang auditor harus memiliki pengetahuan yang cukup sehingga dapat menjalankan pekerjaannya secara profesional dan optimal.
Diantara yang perlu dikuasai adalah teknik penyamaran dan penyadapan, teknik wawancara, teknik membujuk dan mudah mengambil hati untuk mendapat informasi, mampu memahami bahasa tubuh, dan kemampuan untuk mengidentifikasi kebohongan.
Selain kemampuan tersebut, auditor juga dapat memanfaatkan perangkat lunak CAAT (computer assisted audit tools) dalam pelaksanaan audit ini.
Teknik Audit Investigasi
Selain menjaga reputasi perusahaan, audit ini juga digunakan untuk memastikan kepatuhannya terhadap hukum. Dalam menjalankan proses dengan maksimal, audit investigasi umumnya melewati prosedur penyelidikan, konfirmasi, observasi, dan lainnya.
Berikut adalah beberapa teknik audit investigasi beserta penjelasannya:
1. Permintaan Informasi dan Konfirmasi
Penyelidikan formal dan informal oleh auditor kepada auditee dan pihak-pihak lainnya ini secara umum dilakukan untuk menghimpun bukti secara lisan dan tulisan.
Selain itu, langkah konfirmasi kepada pihak-pihak lain ini juga memungkinkan auditor untuk menguatkan kebenaran dan kesalahan informasi yang didapatkan mengenai transaksi suatu instansi.
Sejumlah pihak ketiga yang dimintai keterangan tentu memiliki kepentingan dalam proses audit ini, seperti pemasok, pelanggan, dan lainnya, karena pengakuannya dapat memperkuat data yang ada.
Dan informasi tersebut juga dapat dikuatkan oleh pihak ketiga atau sumber eksternal lainnya, sehingga informasi yang didapat tentu akan lebih kredibel.
2. Pemeriksaan dan Pengamatan Fisik
Dalam hal ini, auditor akan menyamakan pandang terhadap pemeriksaan proses secara langsung dan pengamatan fisik dengan mempergunakan seluruh inderanya untuk menerima informasi.
Pengamatan fisik dilakukan dengan memeriksa uang tunai, properti, dokumen penting, dan materi berwujud lainnya untuk dijadikan sebagai bukti.
Hal tersebut memungkinkan auditor mengidentifikasi kemungkinan adanya kecurangan atau penyalahgunaan yang dilakukan juga memastikan apakah aset mengalami penurunan nilai guna, kerusakan, atau lainnya.
Pengamatan ini sendiri menjadi prosedur yang digunakan untuk memastikan setiap aspek bisnis, mulai dari mekanisme aktivitas internal dan bagaimana proses tersebut mempengaruhi jalannya bisnis.
3. Analytical Review
Merupakan metode yang digunakan auditor dalam meninjau data dari kemungkinan adanya ketidaksesuaian. Hal ini tentu diawali dengan memahami gambaran yang telah diperoleh dari proses audit.
Kesimpulan wajar ini akan didapat setelah melakukan analisis berdasarkan perbandingan benchmark seperti adanya kesalahan laporan atau kesalahan dalam merumuskan fraud.
Perbandingan tersebut ditinjau dengan menelusuri keterkaitan satu data dengan data yang lain, baik dari data keuangan maupun data non keuangan.
4. Pemeriksaan Dokumen Kembali
Dalam hal ini, audit investigasi akan mencakup keseluruhan dokumen, mulai dari dokumen fisik hingga dokumen yang disimpan dengan mengandalkan teknologi.
Karena itulah pemeriksaan dokumen juga mengandalkan komputer forensik dalam penerapannya, sehingga informasi yang diolah dan disimpan dalam perangkat dapat diamati secara optimal.
Pemeriksaan dokumen dilakukan dengan proses vouching dan tracing dalam mengumpulkan dan memeriksa transaksi melalui data tertulis.
Vouching merupakan pemeriksaan terhadap rincian dokumen untuk membuktikan kebenaran catatan transaksi secara manual. Sedangkan tracing merupakan pemeriksaan transaksi terhadap koneksi dokumen terkait dengan sumber.
5. Perhitungan Ulang dan Reperformance
Proses audit dalam pengecekan ulang memungkinkan auditor untuk melakukan perhitungan ulang dan perbandingan terhadap laporan keuangan awal perusahaan.
Dari langkah tersebut auditor dapat meninjau data tersebut dan dapat segera diidentifikasi ketika ditemukan ketidaksesuaian di dalamnya.
Adapun reperformance dilakukan oleh auditor eksternal yang berpengalaman. Dalam hal ini, prosedur audit yang telah dilaksanakan oleh perusahaan akan kembali ditinjau oleh auditor independen tersebut.
Auditor akan menghimpun bukti dengan berbagai teknik untuk menguatkan hasil dari audit investigasi yang dilakukan guna mengidentifikasi kesalahan yang mungkin terjadi.
6. New Worth Method
Merupakan teknik pemeriksaan untuk memverifikasi kebenaran adanya kemungkinan penghasilan tidak sah dan tidak sesuai dengan hukum.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengidentifikasi hasil pajak yang dilaporkan dan dibayarkan pada setiap tahunnya, seperti pada sebuah laporan harta kekayaan pejabat yang mencakup aset, penghasilan, sumber finansial, dan lainnya.
Dalam hal tersebut, auditor dapat meninjau bila ditemukan perkembangan keuangan yang tidak sesuai dengan hukum. Karena itulah, pihak yang diperiksa perlu membuktikan keabsahan kekayaannya dan auditor akan mengidentifikasi kebenarannya.
7. Follow The Money
Teknik memungkinkan auditor mengidentifikasi kemungkinan pelaku kecurangan dengan cara mengikuti arus uang berasal hingga akhir arus itu berhenti.
Dengan begitu secara bertahap auditor dapat mengetahui dimana posisi terakhir dana tersebut berada. Hal ini tentu akan efektif menghindarkan siklus audit dari pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Tujuan Audit Investigasi
Keberadaan audit investigasi sangat penting dalam mengidentifikasi pelanggaran etika, fraud, penyalahgunaan dana, pelanggaran hukum, dan situasi lain yang merugikan perusahaan.
Namun, apa itu tujuan audit investigasi juga dijelaskan dalam poin-poin berikut ini:
- Menghindari kerugian finansial, yang memungkinkan perusahaan mengungkap penyimpangan yang mungkin terjadi dengan mengidentifikasinya lebih awal.
- Menjaga reputasi instansi, dengan memberlakukan transparansi pada penyelesaian masalah yang dapat mengurangi potensi tercorengnya nama baik dan kepercayaan dapat tetap terjaga.
- Menghindari kecurangan, yang memungkinkan adanya penyelidikan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian dalam internal perusahaan yang merugikan.
- Memastikan kepatuhan hukum, yang membuat perusahaan dapat mengambil tindakan untuk menjalankan bisnis sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku.
Contoh Audit Investigasi
Dilansir dari BPK Provinsi Bengkulu pada kasus korupsi RSUD Mukomuko, dikatakan bahwa untuk mengungkap kasus, seorang pengamat Hukum Pidana Ari Elcaputera SH, MH akan meminta lembaga terkait menggunakan audit investigasi dalam menghitung kerugian negara.
Dalam proses audit kasus yang dilakukan dalam rentang waktu yang lama, audit investigasi ini melewati proses pemeriksaan dokumen dan penyelidikan kepada pihak saksi yang cukup banyak jumlahnya.
Sehingga diharapkan dalam pengungkapan kasus tersebut akan dilakukan audit investigasi dengan tiga item, sehingga memungkinkan adanya transparansi pada setiap aspeknya.
Diantara saksi yang dimintai keterangan adalah pimpinan RSUD, bendahara uang masuk dan bendahara uang keluar, pimpinan pemasok pengeluaran, pimpinan pemasok obat, dan pimpinan BPJS yang juga berada di dalam dokumen laporan keuangan.
Dokumen yang ditinjau antara lain adalah dokumen pertanggungjawaban keuangan RSUD yang diikuti juga dengan penyelidikan permintaan informasi dan konfirmasi dari berbagai pihak.
Karena dugaan kasus korupsi pada RSUD ini terjadi pada 2015-2021 ini, maka proses investigasinya juga memakan waktu yang panjang.
Penyelidikan terhadap kasus ini mencakup setiap aspek uang itu digunakan, baik untuk pengadaan obat, keperluan hutang, dan lainnya yang telah tertera dalam dokumen yang tengah diperiksa.
Setelah pemeriksaan saksi dan peninjauan dokumen selesai, barulah Kejaksaan Negeri akan meminta lembaga yang bertugas untuk menghitung kerugian negara dari kasus ini dengan sistem audit investigasi.
Kesimpulan
Demikian adalah penjelasan mengenai audit investigasi yang perlu diketahui. Proses ini memungkinkan perusahaan untuk memitigasi potensi kecurangan yang terjadi.
Namun, dalam menjalankannya tentu instansi memerlukan auditor yang memang menguasai bidang ini secara luas, sehingga hasil yang didapatkan juga maksimal.
Audithink merupakan perusahaan yang dapat membantu Anda dalam mengatasi hal tersebut. Kami telah dipercaya oleh banyak instansi dengan cakupan lintas industri dalam membantu proses audit.
Jika Anda tertarik dengan layanan kami dalam membantu proses manajemen audit internal perusahaan Anda, silakan menghubungi kontak kami!