Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Audit Keuangan: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Tahapannya

audit keuangan

Tag

Bagikan Artikel

Perlu Anda ketahui, jika salah satu aspek untuk memenuhi akuntabilitas perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan ini haruslah yang sudah melewati audit keuangan.

Sebab, nantinya akan dilaporkan kepada pemerintah, investor, kreditor, dan lain sebagainya. Tentu, laporan keuangan harus benar-benar valid dan reliabel.

Maka dari itu, pemeriksaan harus dilakukan secara menyeluruh dan tepat terhadap laporan keuangan supaya memenuhi standar akuntansi serta regulasi yang berlaku di Indonesia.

Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan cara audit keuangan berupa pengumpulan dan evaluasi bukti untuk memberikan kepercayaan kepada pengguna laporan dalam membuat keputusan.

Lantas, apa pengertian audit keuangan? Berikut ini kami berikan penjelasannya beserta tujuan, manfaat, hingga proses melakukannya.

Yuk, simak pembahasannya sampai akhir, ya!

Apa itu Audit Keuangan?

audit keuangan
Contoh Audit Keuangan (Unplash)

Audit keuangan adalah pendapat dari pihak ketiga tentang laporan keuangan dari hasil penilaian atau evaluasi terhadap suatu entitas, baik itu organisasi, lembaga, maupun perusahaan.

Singkatnya, audit keuangan adalah proses pemeriksaan laporan keuangan suatu entitas apakah telah disajikan sesuai kaidah akuntansi atau belum.

Jika terdapat kesalahan dan tidak sesuai dengan kaidah, maka laporan tersebut harus segera diperbaiki supaya sistem keuangan perusahaan bisa kembali sehat dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Maka dari itu, audit laporan keuangan harus dilakukan dengan akurat, lengkap, dan sesuai dengan kaidah akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Dalam hal ini, seorang auditor mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab, auditor adalah pihak yang melakukan pemeriksaan atau evaluasi laporan keuangan perusahaan atau entitas tertentu.

Apalagi, auditor terlibat secara langsung dalam proses audit, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga pembuatan laporan.

Apabila audit tidak dilakukan, maka kesalahan yang disengaja maupun tidak akan terjadi kedepannya. Hal ini membuat hasil laporan menjadi kurang kredibel dan valid, sehingga para stakeholder tidak akan percaya.

Adapun contoh audit laporan keuangan adalah neraca perusahaan pada suatu periode tertentu, misalnya 5 tahun terakhir. Neraca ini meliputi beberapa komponen, seperti jumlah total aset, liabilitas, hingga ekuitasnya.

Selain itu, contoh audit laporan keuangan selanjutnya ada laba rugi selama 5 tahun terakhir yang meliputi keuntungan dan kerugian perusahaan.

Sementara itu, tujuan audit keuangan adalah untuk memastikan bahwa laporan yang telah disusun dan disajikan oleh perusahaan sudah akurat, valid, serta sesuai dengan kaidah akuntansi yang berlaku.

Manfaat Audit Keuangan

Melakukan audit laporan keuangan tidak boleh dipandang remeh. Hal ini dikarenakan proses ini memiliki berbagai manfaat bagi suatu entitas, baik itu organisasi, lembaga, maupun perusahaan.

Maka dari itu, manfaat audit keuangan adalah sebagai berikut:

1. Memantau sistem keuangan

Manfaat pertama adalah dapat digunakan untuk memantau sistem keuangan selama periode tertentu. Hal ini karena seorang auditor tidak hanya melakukan audit laporannya saja, melainkan juga memantau sistem keuangan.

Tujuannya adalah jika terjadi tindak kejahatan, seperti korupsi, maka auditor bisa memberikan laporan tertulis atas permasalahan yang ada kepada pihak berwenang.

2. Menjaga kepatuhan

Dalam proses audit laporan, seorang auditor akan memeriksa apakah perusahaan tersebut sudah mematuhi semua peraturan undang-undang yang berlaku atau belum, terutama mengenai kaidah akuntansi.

Apabila ditemukan melanggar aturan, maka auditor bisa memberikan laporan kepada pihak berwenang maupun perusahaan.

3. Laporan menjadi lebih akurat

Selanjutnya, manfaat audit laporan keuangan adalah membantu memeriksa tingkat akurasi laporan keuangan. Dalam hal ini, tentunya laporan keuangan perusahaan menjadi lebih akurat karena telah diperiksa dan dievaluasi.

Sebab, terkadang terdapat kesalahan dalam proses menuliskan laporan maupun penipuan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, auditor bertugas menemukan tindak kriminal tersebut.

4. Mencapai tujuan keuangan

Proses audit yang dilakukan juga membantu mencapai tujuan keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan, apabila terdapat kesalahan dalam proses pemeriksaan, maka auditor bisa memberikan saran untuk segera memperbaikinya.

Melalui perbaikan tersebut, bisa menjadi salah satu landasan untuk menjalankan sistem keuangan lebih baik pada periode berikutnya.

5. Mendeteksi kecurangan

Terakhir, manfaat audit laporan keuangan adalah untuk mendeteksi kecurangan yang terjadi di perusahaan. Bukan suatu hal yang mustahil, jika perusahaan Anda terdapat oknum yang tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu, tujuan dilakukannya audit adalah untuk mengetahui tindak kecurangan tersebut. Sebab, seorang auditor akan selalu melaporkan setiap masalah yang ditemukan kepada perusahaan maupun pihak berwenang.

Tahapan Audit Keuangan

Setelah Anda mengetahui mengenai pengertian dan manfaatnya, sekarang saatnya memahami perihal tahapan audit laporan keuangan.

Berikut tahapan atau proses audit keuangan yang dilakukan:

1. Membuat rencana dan pendekatan audit

Pertama, harus membuat rencana dan pendekatan audit dengan mempertimbangkan 2 hal, yakni:

a. Bukti audit yang terkumpul harus kompeten.

b. Biaya pengumpulan bukti harus minimal.

2. Melaksanakan uji pengendalian dan substantif

Tahapan kedua adalah melakukan uji pengendalian dan substantif. Uji pengendalian berarti auditor wajib untuk menjalankan penilaian atau evaluasi terhadap informasi transaksi perusahaan.

Sementara itu, uji substantif adalah melakukan verifikasi dan membandingkan antara nilai moneter dengan transaksi yang telah dijalankan oleh perusahaan.

3. Melakukan implementasi analisis dan rincian saldo

Selanjutnya, proses audit keuangan adalah melakukan implementasi analisis dan rincian saldo. Dalam hal ini, implementasi analisis berarti untuk memeriksa laporan serta membandingkan saldo dengan data yang tersedia secara objektif.

Sementara itu, uji rincian saldo artinya melakukan pengujian berbagai akun dalam laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku.

4. Melengkapi proses audit dan menerbitkan laporan

Tahapan terakhir adalah menghubungkan semua informasi yang telah diperoleh untuk mendapatkan kesimpulan secara menyeluruh, sehingga laporan bisa dipresentasikan secara wajar.

Sebab, laporan yang wajar menjadi sebuah elemen yang penting bagi perusahaan. Apalagi, hasil ini didapatkan atas profesionalisme auditor dalam menjalankan proses audit.

Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu audit keuangan beserta manfaat dan tahapannya. Pada intinya, audit keuangan adalah sebuah proses evaluasi terhadap perusahaan yang menghasilkan pendapat orang ketiga tentang laporan keuangan.

Dalam hal ini, audit laporan keuangan menjadi salah satu aspek paling penting karena berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan serta kinerja manajemen.

Adapun cara audit keuangan yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengumpulkan dokumen, melihat pembukuan akuntansi, meninjau kebijakan pengendalian internal, hingga melihat catatan pajak.

Semua itu dilakukan supaya proses audit bisa kredibel dan valid, sehingga bisa membantu mendorong pertumbuhan bisnis Anda.

Namun, proses audit tidak bisa dilakukan oleh orang sembarangan karena berkaitan erat dengan kondisi keuangan perusahaan. 

Kendati demikian, Anda tidak perlu khawatir mengenai audit laporan keuangan perusahaan karena sudah tersedia Software Audit Internal dari Audithink yang menawarkan kemudahan perencanaan audit, monitoring real time, hingga efisiensi dalam menjalankannya.

Jika tertarik menggunakannya, Anda bisa segera melakukan demo aplikasi Audithink untuk mempermudah proses serta menghemat waktu pelaksanaan audit perusahaan!

Dijamin, proses audit perusahaan Anda akan menjadi lebih valid, relevan, wajar, dan sesuai dengan kaidah akuntansi maupun aturan tertentu.

Artikel Terkait Lainnya

Ilustrasi wawancara saat proses audit independen
Ilustrasi pegawai perusahaan yang mendapatkan opini tidak wajar dalam laporan audit
Proses penghitungan laporan keuangan untuk menghindari opini wajar dengan pengecualian