Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Notisi Adalah: Definisi, Cara Melakukan dan Contohnya

notisi adalah

Tag

Bagikan Artikel

Dalam sebuah audit internal seperti audit kinerja dan keuangan serta struktur internal lainnya, akan ditemukan suatu temuan pada struktur atau kinerja yang perlu diperbaiki. Hasil temuan itu disebut dengan notisi.

Suatu notisi penting bagi jalannya sebuah audit, karena suatu audit internal tidak akan mencapai titik temu tanpa suatu masalah yang ditemukan.

Apabila seorang inspektor menemukan indikasi adanya notisi pada suatu struktur atau jenis kinerja sebuah instansi, maka notisi ini yang membuka jalannya penyelidikan dan pengawasan lebih lanjut pada kinerja tersebut.

Lantas yang menjadi pertanyaan adalah, apa itu notisi secara umum dan spesifik pada suatu audit? Bagaimana suatu notisi berpengaruh pada audit internal dan hasil audit terhadap sebuah lembaga atau instansi? Dan bagaimana cara melakukan dan menemukan notisi pada sebuah audit?

Oleh karena itu, dalam artikel ini penulis akan menjelaskan terkait definisi secara umum dan spesifik, cara melakukan, dan contoh dari notisi pada suatu audit internal perusahaan dan organisasi.

Apa itu Notisi

Secara umum, notisi adalah hasil temuan dalam sebuah pengawasan internal yang telah dilakukan sebelumnya pada suatu audit. Notisi dapat juga disebut sebagai hasil temuan kegiatan pengawasan struktur internal yang telah dilakukan sebelumnya.

Jadi apabila sebuah audit telah terlaksana, akan ditemukan hasil-hasil temuan yang dapat berisi penyebab, faktor, atau temuan-temuan lainnya yang berisi akibat, kriteria, hingga rekomendasi yang terdapat pada hasil temuan untuk inspektor atau auditor.

Notisi adalah dokumen resmi yang diberikan oleh auditor kepada auditoran (entitas yang diaudit). Notis ini menyatakan maksud dan tujuan audit, lingkup audit, jangka waktu audit, dan informasi penting lainnya terkait dengan proses audit.

Secara umum, notisi adalah sarana komunikasi formal antara auditor dan auditoran. Notis ini berfungsi untuk menginformasikan auditoran tentang hak dan kewajiban mereka selama proses audit.

Notisi yang spesifik harus mengandung informasi yang jelas dan lengkap, seperti:

  • Nama dan identitas auditor
  • Nama dan identitas auditoran
  • Tujuan audit
  • Lingkup audit
  • Jangka waktu audit
  • Informasi tentang dokumentasi yang diperlukan
  • Hak dan kewajiban auditoran
  • Tanda tangan auditor

Notisi harus disampaikan kepada auditoran sebelum dimulainya audit. Auditoran berhak untuk meminta penjelasan tentang informasi yang terdapat dalam notisi.

Notisi merupakan dokumen penting dalam proses audit. Notisi ini membantu memastikan bahwa audit dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Cara Melakukan dan Menemukan Notisi Audit

Ada beberapa cara yang berguna untuk melakukan dan menemukan notisi audit. Dalam hal ini auditor akan melakukan beberapa tahapan untuk menentukan apakah notisi yang ditemukan dapat digunakan sebagai bahan audit lanjutan atau tidak. Berikut adalah cara melakukan dan menemukan notisi audit.

1. Siapkan Dokumen Notisi

Pertama, auditor harus menyiapkan dokumen notisi audit. Dokumen ini harus mengandung informasi yang jelas dan lengkap.

2. Sampaikan Notisi Audit kepada Auditoran

Kedua, auditor harus menyampaikan notisi audit kepada auditoran. Notisi ini dapat disampaikan secara langsung, melalui surat, atau melalui email.

Jika notisi disampaikan melalui surat, pastikan surat tersebut tercatat dan diperoleh bukti penerimaan.

3. Berikan Penjelasan kepada Auditoran

Ketiga, auditor harus memberikan penjelasan kepada auditoran tentang informasi yang terdapat dalam notisi. Auditoran berhak untuk meminta penjelasan tentang tujuan audit, lingkup audit, jangka waktu audit, dokumentasi yang diperlukan, dan hak serta kewajiban mereka.

4. Jawab Pertanyaan Auditoran

Keempat, auditor harus menjawab pertanyaan auditoran dengan jelas dan lengkap. Auditor harus bersikap terbuka dan transparan dalam menjawab pertanyaan auditoran.

5. Dapatkan Persetujuan Auditoran

Kelima, auditor harus mendapatkan persetujuan auditoran untuk melakukan audit. Persetujuan ini dapat diberikan secara tertulis atau secara lisan.

6. Dokumentasikan Proses Notisi Audit

Keenam, auditor harus mendokumentasikan proses notisi audit. Dokumentasi ini harus meliputi tanggal penyampaian notisi, cara penyampaian notisi, penjelasan yang diberikan kepada auditoran, dan pertanyaan yang diajukan auditoran.

7. Simpan Dokumen Notisi Audit

Ketujuh, auditor harus menyimpan dokumen notisi audit dengan aman. Dokumen ini harus disimpan selama jangka waktu yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku.

8. Patuhi Peraturan yang Berlaku

Kedelapan, auditor harus mematuhi peraturan yang berlaku terkait dengan notisi audit. Peraturan ini dapat diatur oleh undang-undang, standar audit, atau kode etik profesi audit.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, auditor dapat memastikan bahwa notisi audit dilakukan dengan benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Notisi hasil audit kinerja yang baik dapat membantu membangun hubungan yang baik antara auditor dan auditoran dan menjamin kelancaran proses audit.

Contoh Notisi Audit

Agar lebih mudah dimengerti, penulis memberikan contoh notisi audit di bawah ini:

PT. Auditor A

Jalan Merdeka No. 10
Surabaya, Jawa Timur
Telp: (0341) 567890
Email: [alamat email]

Kepada Yth.
Direktur Utama
PT. XYZ

Jalan Pahlawan No. 20
Malang, Jawa Timur
Dengan hormat,

Perihal: Notisi Audit

Berdasarkan [sebutkan dasar hukum audit], kami selaku auditor independen bermaksud untuk melaksanakan audit terhadap laporan keuangan PT. XYZ untuk tahun buku [sebutkan tahun buku].

Tujuan audit ini adalah untuk:

  • Memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan PT. XYZ sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.
  • Mengidentifikasi dan melaporkan potensi risiko fraud dan penyimpangan dalam proses bisnis PT. XYZ.
  • Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal PT. XYZ.

Lingkup audit ini meliputi:

  • Peninjauan terhadap transaksi dan saldo akun dalam laporan keuangan.
  • Pengujian terhadap pengendalian internal PT. XYZ yang relevan dengan proses penyusunan laporan keuangan.
  • Pelaksanaan prosedur audit lainnya yang diperlukan untuk mencapai tujuan audit.

Jangka waktu audit ini direncanakan selama [sebutkan jangka waktu audit], dimulai pada tanggal [sebutkan tanggal mulai audit] dan berakhir pada tanggal [sebutkan tanggal selesai audit].

Selama proses audit, kami mohon kerjasama dari PT. XYZ untuk:

  • Menyediakan dokumentasi yang diperlukan, seperti buku besar, jurnal, faktur, dan kontrak.
  • Memberikan penjelasan atas pertanyaan yang diajukan oleh auditor.
  • Memfasilitasi akses auditor ke lokasi dan personel PT. XYZ.

Sebagai auditoran, PT. XYZ memiliki hak untuk:

  • Mendapatkan informasi tentang kemajuan audit.
  • Meminta penjelasan atas temuan audit.
  • Menanggapi temuan audit secara tertulis.

Temuan audit dan rekomendasi perbaikan akan kami sampaikan kepada PT. XYZ dalam bentuk laporan audit.

Demikian notisi audit ini kami sampaikan.

Hormat kami,
PT. Auditor Independen
[Nama Auditor]
[Jabatan Auditor]
[Nomor Izin Auditor]

Lampiran:

  • Daftar dokumentasi yang diperlukan
  • Jadwal audit

Catatan Bahwa:

  • Contoh notisi audit ini hanya bersifat ilustratif dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan audit.
  • Auditor harus memastikan bahwa notisi audit yang dibuat sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian penjelasan terkait notisi hasil audit kinerja. Notisi audit sangat penting dalam praktiknya dikarenakan notisi audit dapat memberikan penjelasan lebih lanjut melalui hasil temuan pada auditoran yang dapat dilanjutka untuk bahan audit lanjutan.

Oleh karena itu, sebuah audit yang baik akan memiliki notisi audit yang baik dan lengkap.

Dalam hal ini, Audithink menyediakan fitur notisi audit yang lengkap dan komprehensif.

Notisi pada Audithink dapat membantu Anda dalam melakukan audit digital pada perusahaan atau organisasi. Hubungi kami untuk penjadwalan demo aplikasi dan informasi lebih lanjut.

Artikel Terkait Lainnya

due diligence
Ilustrasi peninjauan ulang keuangan menggunakan konsep materialitas
Kalander sebagai acuan tahun fiskal di Indonesia