Keakuratan laporan keuangan adalah fondasi penting bagi bisnis dalam mengambil keputusan yang tepat.
Untuk memastikan hal tersebut, opini wajar tanpa pengecualian adalah hasil yang diharapkan dari proses audit.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa yang dimaksud dengan opini wajar tanpa pengecualian dan langkah-langkah untuk mencapainya!
Pengertian Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Opini wajar tanpa pengecualian adalah pernyataan dari auditor independen bahwa laporan keuangan sebuah bisnis sudah disajikan secara wajar dalam semua hal yang bersifat material.
Artinya, elemen-elemen penting seperti kondisi keuangan, arus kas, dan hasil usaha perusahaan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Standar kepatuhan yang menjadi acuan dalam opini ini dapat berupa Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) di negara lain.
Opini ini merupakan tingkat tertinggi dalam opini audit karena menegaskan tidak adanya kekeliruan atau ketidaksesuaian material dalam laporan keuangan perusahaan.
Opini ini juga disebut dengan unqualified opinion.
Syarat Mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Opini ini dapat diberikan oleh auditor apabila ketiga syarat berikut terpenuhi
- Tidak terdapat pembatasan ruang lingkup pemeriksaan. Apabila terdapat pembatasan, maka pembatasan tersebut tidak bersifat material dan dapat diatasi dengan prosedur alternatif.
- Auditor tidak mengalami tekanan dari pihak lain selama proses pemeriksaan.
- Tidak ada pelanggaran terhadap standar akuntansi. Apabila ada pelanggaran, maka pelanggaran tersebut bukan bersifat material.
Strategi Mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Untuk mendapatkan kesuksesan hasil audit tersebut, berikut merupakan strategi yang dapat Anda terapkan.
- Pengelolaan Sistem Keuangan yang Transparan dan Akurat: Pengelolaan mencakup pencatatan setiap transaksi secara tepat waktu serta transparan akan meningkatkan kepercayaan auditor terhadap data yang diberikan.
- Pemenuhan Standar Akuntansi yang Berlaku: Mengikuti standar akuntansi terbaru, akan mengurangi risiko ketidaksesuaian laporan keuangan.
- Perbaikan Prosedur Internal Audit: Internal audit berperan penting dalam mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan sebelum audit eksternal dilakukan.
- Pelaporan yang Konsisten dan Bebas dari Kesalahan Material: Untuk mendapatkan opini WTP, laporan keuangan harus konsisten dan bebas dari kesalahan material.
- Kepatuhan terhadap Regulasi Pajak: Kesalahan dalam pelaporan pajak atau tunggakan pajak dapat menyebabkan opini tidak wajar dari auditor. Oleh karena itu, perusahaan harus patuh pada semua ketentuan perpajakan yang berlaku.
- Mendukung Auditor Eksternal dengan Informasi yang Dibutuhkan: Dengan memberikan data yang lengkap dan terbuka serta memfasilitasi proses audit, perusahaan akan memudahkan auditor dalam melakukan penilaiannya.
- Manajemen Risiko yang Efektif: Identifikasi risiko dan pengelolaan yang tepat akan meminimalkan potensi pelanggaran dalam laporan keuangan sehingga semua transaksi telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Pendidikan dan Pelatihan Akuntansi untuk Staf Keuangan: Membekali staf keuangan dengan pelatihan akuntansi terbaru sangat membantu menjaga kualitas laporan keuangan.
Contoh Laporan Audit Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Berikut merupakan beberapa referensi atas opini auditor dengan jenis wajar tanpa pengecualian.
Contoh 1
Laporan auditor independen ini diterbitkan oleh sebuah kantor akuntan publik.
Auditor menyatakan bahwa mereka telah mengaudit laporan keuangan perusahaan, yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laba ditahan, dan arus kas.
Berdasarkan hasil audit, auditor memberikan opini wajar tanpa pengecualian, yang berarti laporan keuangan dinyatakan wajar dalam semua hal material.
Contoh 2
Laporan ini dibuat oleh sebuah kantor akuntan publik.
Auditor menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar posisi keuangan dan kinerja keuangan untuk periode tersebut.
Hasil audit menyatakan bahwa laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Contoh 3
Laporan auditor independen ini berasal dari kantor akuntan publik untuk sebuah universitas.
Laporan keuangan universitas ditanyakan oleh auditor bahwa sudah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Laporan ini juga mencakup tanggung jawab manajemen dan auditor dalam proses penyusunan serta pengauditan laporan keuangan.
Ketiga laporan ini memberikan opini wajar tanpa pengecualian sehingga menandakan bahwa laporan keuangan masing-masing perusahaan atau instansi telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan bebas dari salah saji material.
Apakah Opini ini Merefleksikan Kinerja Keuangan Perusahaan?
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tidak secara langsung menggambarkan kinerja keuangan perusahaan.
Ketika auditor memberikan opini ini, hal tersebut bukanlah cerminan apakah kondisi keuangan klien melainkan hanya penegasan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.
Auditor juga dapat memberikan opini going concern meski disertai opini wajar tanpa pengecualian jika terdapat indikasi.
Opini going concern menginformasikan adanya potensi ketidakmampuan bisnis untuk terus beroperasi dengan baik.
Faktor-faktor yang memicu opini going concern beragam, misalnya karena terjadi penurunan kinerja keuangan yang signifikan atau kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kreditnya.
Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Penjelas Tambahan
Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf tambahan diberikan ketika laporan keuangan bebas dari salah saji material namun ada informasi penting yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
Penjelasan tersebut berfungsi untuk memberikan pemahaman lebih kepada klien yang lebih baik.
Dalam situasi ini, auditor menambahkan paragraf penjelas setelah opini utama untuk menarik perhatian pengguna pada hal-hal tertentu yang signifikan.
Misalnya, penjelasan ketidakpastian materi keuangan terkait kondisi tertentu, dampak dari bencana besar yang dialami perusahaan, transaksi dengan pihak terkait, maupun isu going concern.
Kesimpulan
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah pernyataan auditor yang menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disusun dengan wajar dan sesuai standar akuntansi yang berlaku.
Opini ini adalah opini audit tertinggi bukanlah refleksi langsung dari kondisi keuangan perusahaan, melainkan jaminan bahwa laporan disusun secara benar dan akurat.
Opini ini juga bisa mencakup paragraf penjelas tambahan apabila auditor merasa ada informasi penting yang harus diperhatikan.
Pendapat ini dapat tercapai berkat dukungan software internal audit seperti Audithink yang meningkatkan kualitas dan keakuratan proses audit.
Dengan otomatisasi serta pemantauan kepatuhan secara real-time, software kami memastikan bahwa setiap potensi penyimpangan atau kesalahan material dapat terdeteksi dan diperbaiki.
Kontak kami sekarang!