Audit adalah proses pemeriksaan, penilaian, dan evaluasi terhadap laporan perusahaan. Untuk menghasilkan hasil yang objektif dan analisis yang tinggi, diperlukan adanya program audit atau rencana audit agar proses audit lebih terstruktur.
Rencana audit akan membantu auditor dalam menentukan tahapan-tahapan, batasan, hingga periode audit. Tanpa rencana audit yang jelas dan rinci, proses audit dapat salah arah, tidak lengkap, dan tidak konsisten.
Artikel ini akan membahas tentang pengertian rencana audit, tujuan, jenis-jenis, contoh, cara menyusun, hingga cara melaksanakan program audit.
Apa Itu Program Audit?
Program audit dapat dipahami sebagai panduan bagi auditor sebelum melakukan proses audit. Jadi secara sederhana, dapat disebut sebagai rencana audit. Berisi tujuan, ruang lingkup, jadwal, kegiatan, hingga prosedur audit yang akan digunakan.
Rencana audit dapat berupa lembar kerja atau template checklist yang memuat panduan audit. Dokumen yang berisi rencana audit, menjadi bagian dari Kertas Kerja Audit (KKA) dan bukti bahwa audit dilakukan sesuai standar dan prosedur.
Tujuan Program Audit
Dalam proses audit, pembuatan program audit dilakukan untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah memberikan jadwal terperinci dan langkah-langkah apa yang harus diambil auditor untuk mencapai tujuan audit.
Selain itu, rencana audit juga dibuat untuk menjamin bahwa audit dilakukan sesuai standar profesional, panduan pengumpulan bukti, dasar dokumentasi proses audit, hingga media yang dapat meminimalisir risiko kesalahan dan kelalaian auditor.
Jenis-Jenis Program Audit
Jenis program audit dapat berbeda-beda dan disesuaikan dengan objek yang sedang diaudit. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Program Audit Kepatuhan
Rencana audit kepatuhan disusun dengan tujuan untuk memastikan perusahaan mengikuti standar, regulasi, dan kebijakan internal yang berlaku. Rencana ini berisi beberapa hal sebagai berikut.
- Daftar regulasi atau standar yang harus dipatuhi
- Prosedur verifikasi kepatuhan
- Bukti kepatuhan
- Temuan ketidakpatuhan
- Rencana tindakan korektif
2. Program Audit Keuangan
Rencana audit keuangan biasa digunakan untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan. Panduan yang dibuat berisi prosedur-prosedur untuk memverifikasi beberapa hal berikut.
- Kebenaran laporan keuangan
- Akurasi saldo akun
- Kelengkapan transaksi
- Validitas bukti pendukung
3. Program Audit Operasional
Selain itu, jenis program audit lainnya berkaitan dengan operasional. Rencana audit ini dibuat untuk mengukur apakah proses operasional perusahaan berjalan efektif, efisien, dan ekonomis. Isi rencananya mencakup hal-hal berikut.
- Evaluasi SOP dan alur kerja
- Pengukuran efisiensi proses
- Pembandingan dengan KPI atau standar industri
- Analisis penyebab inefisiensi
- Rekomendasi perbaikan operasional
4. Program Audit Sistem Informasi
Rencana audit sistem informasi disusun sebagai panduan penilaian terhadap sistem Teknologi Informasi (TI) dan pengendalian digital perusahaan. Panduan ini berisi beberapa hal berikut.
- Evaluasi keamanan siber
- Pengendalian akses
- Pemeriksaan log sistem
- Pengujian integritas data
- Penilaian terhadap aplikasi khusus (FMS, ERP, HRIS, dan lain-lain)
5. Program Audit Manajemen Risiko
Jenis rencana audit manajemen risiko digunakan untuk mengaudit area-area dalam perusahaan yang memiliki risiko salah saji. Rencana ini berisi hal-hal berikut.
- Identifikasi area berisiko tinggi
- Penilaian risiko bawaan dan risiko pengendalian
- Penentuan prosedur audit yang lebih spesifik
- Rencana pengujian pada area krusial
6. Program Audit Umum
Rencana audit umum disusun sebagai panduan standar untuk seluruh proses audit, mulai dari perencanaan hingga pelaporan. Rencana audit ini berisi beberapa hal sebagai berikut.
- Prosedur perencanaan audit
- Prosedur pengendalian internal
- Prosedur pengujian substantif
- Dokumentasi temuan dan penyusunan laporan
7. Program Audit Area Spesifik
Seperti namanya, program audit area spesifik biasanya disusun untuk audit pada area tertentu. Seperti, persediaan, kas, penjualan, SDM, dan pembelian. Penyusunan rencana audit yang spesifik, memungkinkan area bisnis tertentu diperiksa secara detail. Dokumen rencana audit jenis ini berisi beberapa hal berikut.
- Tujuan audit yang disesuaikan dengan area audit
- Prosedur pengujian pengendalian
- Prosedur pengujian substantif untuk setiap area
- Bukti-bukti yang relevan
Contoh Program Audit dalam Perusahaan
Untuk lebih memahamkan apa itu rencana audit, berikut contoh program audit perusahaan PT Abadi Jaya yang sedang mengaudit area persediaan.
- Tujuan audit: memastikan keberadaan dan kelengkapan persediaan serta menilai kewajaran pencatatan dan penilaian persediaan.
- Ruang lingkup: gudang pusat, kartu persediaan, dokumen penerimaan dan pengeluaran barang, laporan persediaan akhir periode.
- Prosedur audit: mempelajari SOP pengelolaan gudang, memeriksa apakah stok keluar-masuk dicatat real-time, membandingkan hasil fisik dengan kartu persediaan, dan mengisi workpaper checklist sesuai prosedur.
- Tenggat waktu: 11-15 Desember 2025
- Penanggung Jawab: Dwi Santoso (auditor utama) dan Abdul Karim (asisten auditor)
Baca juga: Probity Audit: Tujuan, Manfaat, Pedoman, dan Tahapannya
Cara Menyusun dan Melaksanakan Program Audit
Agar dapat menyusun program audit yang tepat, seorang auditor harus memiliki pemahaman terkait bisnis dan proses operasional perusahaan. Berikut langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menyusun rencana audit.
- Tentukan tujuan audit – apa yang harus dicapai dalam proses audit
- Tentukan ruang lingkup audit – apa saja batasan pemeriksaan
- Identifikasi risiko – ketahui area mana yang berisiko salah saji atau berpotensi mengalami pelanggaran
- Tentukan prosedur audit – tetapkan langkah apa yang harus dilakukan auditor dalam proses audit
- Tentukan bukti dan dokumen yang dibutuhkan – identifikasi informasi dan dokumen yang bisa mendukung proses audit
- Susun jadwal audit – tentukan periode audit, tenggat waktu untuk setiap prosedur, dan tugas setiap anggota
- Tentukan tim dan penanggung jawab – bentuk tim dan bagi tugas setiap anggota
Setelah program audit disusun secara terstruktur dan tepat sasaran, kini saatnya auditor melaksanakan program audit. Dalam melaksanakan apa yang sudah direncanakan, auditor tetap harus bergerak sesuai dengan panduan. Berikut langkah-langkah pelaksanaannya.
- Jalankan prosedur audit sesuai rencana – pelaksanaan audit bisa dilakukan sesuai dengan program audit yang telah disusun
- Kumpulkan bukti audit – kumpulkan bukti audit yang relevan dan mendukung pemeriksaan, seperti dokumen, tangkapan layar, foto, wawancara, atau konfirmasi tertulis
- Lakukan uji pengendalian internal – periksa apakah SOP sudah diterapkan dengan benar
- Catat temuan audit dalam KKA – dokumentasikan semua langkah, bukti, dan temuan audit dalam KKA yang sudah disiapkan
- Diskusikan temuan dengan divisi terkait – auditor menyampaikan temuan awal dan meminta klarifikasi dari divisi terkait
- Susun rencana aksi bersama manajemen – auditor menindaklanjuti temuan dengan menyusun rencana aksi agar masalah serupa tidak terulang
- Susun laporan audit – auditor menyusun laporan secara lengkap, baik hasil, temuan, bukti, dan rekomendasi perbaikan
Penutup
Program audit adalah panduan bagi auditor dalam melaksanakan proses audit. Dokumen ini berisi objek audit, periode audit, tujuan, dan prosedur yang akan dilakukan oleh auditor.
Dengan adanya rencana audit, proses pemeriksaan bisa dilakukan dengan lancar, terstruktur, dan tidak melebar ke mana-mana.
Untuk mendapatkan hasil audit yang andal dan terpercaya, tidak hanya dibutuhkan auditor profesional, tetapi juga alat yang mampu mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan audit secara sistematis.
Dalam konteks ini, Audithink menghadirkan aplikasi audit terbaik sebagai solusi inovatif untuk manajemen audit perusahaan Anda. Software yang didukung oleh fitur laporan otomatis, sehingga proses audit lebih mudah, cepat, dan terintegrasi.
Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau panduan lebih lengkap terkait aplikasi, hubungi tim Audithink pada kontak yang tersedia.



