Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Audit Eksternal Adalah: Kenali 7 Perbedaan, Tahapan & Contoh

Audit Eksternal Adalah

Tag

Bagikan Artikel

Dalam audit, kita mengenal berbagai macam jenis pengecekan yang dapat kita kategorikan tergantung kebutuhan kita dan perusahaan dalam melakukan suatu pengecekan dokumen dan laporan kinerja maupun keuangan perusahaan. Salah satu jenis yang sering perusahaan lakukan adalah audit eksternal.

Lalu apa itu audit ini? Audit ini dapat Anda simpulkan sebagai audit yang dilakukan pihak luar perusahaan.

Hal ini bertujuan untuk mematuhi regulasi secara umum, dimana perusahaan harus memiliki sistem audit yang terbuka baik internal dan eksternal. 

Audit ini umumnya kita kenal sebagai audit yang netral karena auditor adalah pihak dari luar perusahaan dan akan melakukan audit dari awal sesuai tahapan-tahapan yang telah ada.

Audit ini sangat penting karena seluruh bukti akan terkumpul baik yang telah melalui proses audit internal maupun yang belum atau terlewat.

Mari kita mengenal lebih dalam mengenai audit ini dan segala bentuk jenis dan prosedurnya.

Kita akan mengenal mulai dari pengertian dan fungsi dari audit eksternal, perbedaannya dengan audit lainnya terutama audit internal, hingga jenis dan prosedur yang harus Anda lakukan dalam audit eksternal, simak penjelasannya.

Pengertian Audit Eksternal

Mari kita mengerti terlebih dahulu mengenai audit eksternal. Anda mungkin sebelumnya telah mengetahui audit eksternal, namun belum mengetahui definisinya secara pasti.

Audit eksternal adalah serangkaian proses pemeriksaan dan peninjauan kinerja dan keuangan oleh seorang atau lembaga pengecekan yang independen atau tidak terikat dengan perusahaan.

Maksudnya, perusahaan tesebut akan menyerahkan laporan akhir keuangan atau kinerja mereka kepada auditor independen yang merupakan pihak luar perusahaan.

Audit eksternal adalah jenis dimana auditor nantinya akan mengecek dan memindai segala jenis kesalahan input ataupun manipulasi data dalam laporan kinerja atau keuangan perusahaan itu secara seksama.

Sehingga, inspektur akan mengumpulkan segala bukti baik yang telah dilampirkan perusahaan tersebut maupun yang tidak.

Auditor dalam hal ini harus terbuka tanpa menutupi segala detail apapun. Karena hasil audit ini akan menjadi tolok ukur apakah perusahaan tersebut memenuhi syarat regulasi pemerintah atau tidak.

Tujuan Audit Eksternal

Nah, setelah Anda mengetahui pengertian audit eksternal, Kami ajak Anda memahami tujuan dari Audit.

Audit eksternal adalah jenis yang memiliki banyak tujuan yang berguna baik bagi laporan perusahaan maupun bagi perusahaan itu sendiri.

Berikut kami rangkum tujuan jenis audit ini yang sangat bermanfaat bagi Anda.

1. Memberikan Opini Terkait Laporan Keuangan Perusahaan

Salah satu tujuan awal dari audit ini adalah memberikan opini netral dan rekomendasi bagi perusahaan oleh auditor terkait laporan keuangan perusahaan yang teraudit.

Ada tiga kategori dalam opini audit yang dalam jenis eksternal menurut jenis opini yang auditor berikan.

a. Opini tanpa pengecualian

Atau juga sering disebut dengan Unqualified Opinion, adalah opini dari auditor untuk laporan perusahaan yang mengindikasikan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut telah melalui proses dengan baik tanpa kesalahan sama sekali. Sehingga tidak ada pengecualian yang berarti bagi laporan tersebut.

b. Opini dengan pengecualian

Atau Qualified Opinion adalah opini dari seorang auditor yang menganggap bahwa seluruh laporan telah teraudit dengan baik dan lengkap, namun ada beberapa pengecualian pada beberapa sesi laporan. Pengecualian ini harus auditor jelaskan secara lengkap dan jelas untuk referensi bagi perusahaan.

c. Opini yang Merugikan

Dalam opini ini, laporan perusahaan akan dianggap merugikan oleh auditor dan tidak dapat diandalkan untuk keputusan bisnis.

Kekurangan tersebut harus dijelaskan secara detail oleh auditor agar perusahaan melakukan pengulangan laporan mulai dari awal.

d. Penolakan untuk Beropini

Adalah opini dari auditor yang menjelaskan bahwa auditor menolak untuk beropini dan memberikan kelanjutan dalam proses pengecekan.

Hal ini umumnya karena laporan tidak menemukan cukup banyak bukti untuk melakukan proses audit apapun. Untuk informasi lebih lanjut tentang opini audit, Anda dapat mengunjungi laman berikut.

Opini Audit: Pengertian, 5 Jenis, Tahapan dan Contohnya

2. Menilai Kualitas Informasi Laporan Keuangan

Salah satu tujuan jenis eksternal adalah untuk menilai sebaik apa kualitas dari informasi atau bukti-bukti laporan keuangan.

Auditor akan mengumpulkan segala bukti dan bentuk-bentuk informasi penting dalam laporan keuangan dan kemudian menganalisanya untuk mengetahui kualitas dari laporan keuangan dan melanjutkan proses audit ke tahap selanjutnya.

3. Mengidentifikasi Kelemahan Sistem dan Proses

Tujuan audit lainnya adalah mengidentifikasi kelemahan sistem dan proses yang terdapat pada sebuah perusahaan melalui laporan keuangan mereka.

Auditor dapat membandingkan mana perusahaan dengan sistem manajemen yang baik dan yang tidak melalui hasil input data keuangan perusahaan pada laporan keuangan teraudit.

7 Perbedaan Audit Eksternal dan Internal

Anda perlu mengetahui terkait perbedaan dari audit eksternal dan internal. Berikut adalah ketujuh perbedaan tersebut yang harus Anda perhatikan lebih lanjut.

1. Asal Institusi Auditor

Pada jenis eksternal, auditor merupakan orang yang berada diluar hirarki perusahaan. Sementara jenis internal untuk orang yang berada dalam perusahaan.

2. Kualifikasi Auditor

Untuk kualifikasi audit internal biasanya memiliki latar belakang akuntansi dan manajemen. Sementara klasifikasi jenis eksternal berlatar belakang akuntansi publik dengan sertifikasi tertentu.

3. Tujuan Audit

Keduanya memiliki perbedaan dalam tujuan dimana audit eksternal bertujuan untuk memberikan opini dalam laporan keuangan secara independen dan netral. Sementara audit internal lebih kepada peningkatan kinerja perusahaan.

4. Ruang Lingkup Audit

Kedua jenis pengecekan ini memiliki ruang lingkup yang berbeda pula. Ruang lingkup audit eksternal berfokus pada pengujian laporan keungan hingga pengendalian pada setiap komponen terkait. Berbeda dengan jenis internal yang hanya melakukan pengendalian terbatas secara internal.

5. Waktu Pelaksanaan

Untuk perbedaan pada waktu pelaksanaan, audit internal dilakukan secara teratur, sementara jenis eksternal dilakukan secara berkala pada akhir pelaporan keuangan.

6. Standar

Standar audit eksternal berbeda dengan segala ketentuannya diatur oleh IAI atau Ikatan Akuntan Indonesia, bukan oleh peraturan menteri dan BPKP sepeti standar internal.

7. Tanggung Jawab

Audit eksternal memberikan opini independen tentang kebenaran laporan keuangan. Sementara internal hanya membantu dalam pemantauan kinerja saja.

Fungsi Audit Eksternal

Audit eksternal memiliki banyak fungsi yang dapat mempengaruhi kinerja dan output suatu perusahaan kedepannya. Berikut adalah beberapa fungsi dari jenis eksternal. 

1. Menilai kinerja manajemen

Fungsi audit eksternal adalah memberikan penilaian terhadap kinerja manajemen sebuah perusahaan dalam satu periode tertentu.

Perusahaan dengan nilai yang baik akan memiliki kredibilitas yang lebih baik pula. Selain itu, pihak perusahaan juga mengetahui sejauh mana efektivitas dari program kerjanya selama satu periode waktu itu.

2. Memberikan rekomendasi perbaikan

Salah satu fungsi lainnya adalah memberikan rekomendasi bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan.

Dengan adanya evaluasi pada beberapa sektor yang perlu perbaikan, perusahaan akan melakukan tindakan-tindakan perubahan pada sistem manajemen menjadi lebih baik dari sebelumnya.

3. Mengidentifikasi risiko-risiko yang terjadi

Selain itu fungsi jenis ini adalah untuk mendeteksi dan melakukan identifikasi terhadap adanya risiko-risiko yang terjadi pada masa depan apabila suatu perusahaan tidak merubah sistem manajemennya yang telah teraudit.

4. Menyajikan laporan audit

Kemudian salah satu fungsi audit eksternal yang tidak kalah penting adalah menyajikan sebuah laporan audit yang efektif dan kredibel kepada perusahaan terkait untuk memberikan suatu penilaian sekaligus evaluasi yang relevan dan rasional terhadap sistem manajemen dan keuangan dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Jenis Audit Eksternal

Berikut adalah dua jenis audit eksternal menurut jenis laporan yang teraudit.

1. Audit Keuangan Eksternal 

Jenis eksternal yang berfokus pada laporan keuangan, audit keuangan eksternal adalah audit yang mengecek segala bentuk laporan keuangan dan memeriksa bukti-buktinya. 

Auditor akan mengecek segala jenis transaksi, pemasukan, hingga pengeluaran dan menyelaraskannya dengan anggaran yang tertulis dalam laporan keuangan perusahaan.

2. Audit Kinerja Eksternal

Adalah jenis audit eksternal yang menilai dan meninjau kinerja dan operasional perusahaan. Auditor akan mengecek segala bentuk kinerja dan pembagian kerja setiap karyawan hingga struktur kepemimpinan perusahaan yang tertera dalam laporan dan company profile.

Kemudian auditor akan menganalisa bagaimana kinerja perusahaan tersebut.

Prosedur Audit Eksternal

Setelah Anda mengetahui jenis-jenis audit eksternal, Anda kami ajak untuk lebih memahami lagi seluk beluk proses audit eksternal.

Ada beberapa tahapan dalam proses secara eksternal yang berbeda dari jenis lainnya. Berikut adalah prosedur audit eksternal mulai dari tahapan awal hingga akhir.

1. Persiapan Audit Eksternal

Tahap pertama adalah tahap persiapan. Tahap ini merupakan tahap auditor memulai persiapan dan mencari jalan untuk melakukan proses pengecekan. Ada beberapa langkah dalam tahap awal audit eksternal ini. 

a. Persiapan laporan keuangan

Auditor dan perusahaan akan menyiapkan laporan keuangan yang akan diaudit. Laporan keuangan tersebut harus lengkap dan berisi minimal sebuah catatan keuangan yang ada selama satu periode tertentu.

b. Memetakan struktur organisasi

Kemudian Anda akan menentukan struktur organisasi yang lengkap dan menganalisa setiap jobdesk mereka masing-masing.

Sehingga, proses audit akan berjalan lebih efektif dengan auditor cukup menyamakan laporan dengan struktur organisasi atau perusahaan tersebut.

c. Menentukan strategi dan rencana pengecekan

Setelah memetakan struktur organisasi, auditor akan melakukan strategi dan rencana audit. Seperti memetakan bukti-bukti yang relevan dan menentukan untuk mulai mengaudit dari bagian laporan tertentu.

2. Pelaksanaan Audit Eksternal

Setelah melakukan persiapan, dimulailah pelaksanaan audit eksternal. Ada beberapa tahapan yang harus auditor lakukan saat melakukan prosedur pelaksanaan audit.

a. Observasi

Auditor memulai pelaksanaan audit eksternal dengan melakukan observasi dan pengamatan terkait setiap bukti dan laporan keuangan atau laporan kinerja yang perusahaan serahkan kepada auditor.

b. Mengumpulkan bukti-bukti

Kemudian auditor mengumpulkan bukti-bukti yang ada untuk mulai mencocokkannya dengan laporan.

Proses ini adalah salah satu proses dalam prosedur audit eksternal yang auditor harus teliti karena jika ada satu bukti yang terlewat, maka auditor harus mengulang dari awal.

c. Mencocokkan bukti-bukti

Setelah semua bukti terkumpul, auditor akan mencocokkan bukti-bukti tersebut untuk nantinya akan lanjut menuju tahap analisa.

d. Menganalisa bukti-bukti

Pada proses ini auditor akan mencari “kesalahan” yang terdapat pada laporan keuangan atau kinerja perusahaan dengan menganalisanya dengan bukti-bukti yang sudah terkumpul dan sesuai setiap laporan.

3. Penyusunan Laporan Audit Eksternal

Kemudian sampai kepada tahap terakhir yaitu tahap penyusunan laporan. Auditor akan menyusun laporan hasil dan memberikan opini ataupun tidak kepada hasil audit tersebut tergantung hasil dari laporan yang telah melalui pengecekan.

Manfaat Audit Eksternal

Setelah mengetahui beberapa tahapan audit, berikut artikel ini sertakan manfaat dari audit eksternal.

1. Peningkatan Kepercayaan dan Transparansi

Audit eksternal meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) seperti pemegang saham, kreditur, dan regulator terhadap laporan keuangan perusahaan.

2. Deteksi dan Pencegahan Kecurangan

Audit eksternal membantu dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan atau penyelewengan dalam organisasi.

3. Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Operasional

Melalui audit eksternal, perusahaan dapat menerima masukan dan rekomendasi mengenai cara-cara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional mereka.

4. Kepatuhan terhadap Peraturan dan Standar

Audit eksternal memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua peraturan, standar akuntansi, dan persyaratan hukum yang relevan.

Hal ini penting untuk menghindari sanksi hukum dan menjaga reputasi perusahaan di mata regulator dan masyarakat umum.

5. Perbaikan Sistem Pengendalian Internal

Auditor eksternal menilai efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Mereka memberikan rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan dalam sistem pengendalian internal, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko kesalahan dan kecurangan di masa depan.

Contoh Audit Eksternal

Berikut artikel ini sertakan contoh audit perusahaan agar membantu Anda lebih memahami sebuah konsep dan cara kerja audit eksternal.

Sebuah perusahaan bernaman perusahaan XYZ sedang membutuhkan suatu audit atas laporan kinerja mereka selama satu tahun ini.

Maka perusahaan tersebut memohon kepada auditor dari luar perusahaan untuk melakukan audit selama satu periode tertentu.

Maka auditor dari luar perusahaan akan mencari beberapa permasalahan yang mungkin terjadi antara laporan dengan beberapa catatan dan natinya akan menentukan apakah perlu opini atau tidak.

Penutup

Demikian penjelasan artikel ini terkait jenis audit eksternal. Jenis ini adalah jenis sangat berguna dalam menentukan kinerja suatu perusahaan menurut struktur dan laporan keuangannya.

Anda telah memahami audit eksternal mulai dari pengertiannya secara mendasar hingga tujuan, fungsi, jenis dan prosedurnya.

Nah, Anda dapat menemukan berbagai fitur untuk melakukan audit eksternal dalam Audithink.

Audithink merupakan aplikasi audit terpercaya dengan fitur lengkap dan canggih sehingga memudahkan auditor dalam melakukan berbagai pengecekan seperti jenis eksternal.

Mulai request demo untuk mendapatkan contoh aplikasi dari kami.

Artikel Terkait Lainnya

due diligence
Ilustrasi peninjauan ulang keuangan menggunakan konsep materialitas
Kalander sebagai acuan tahun fiskal di Indonesia