Audit khusus merupakan pemeriksaan dengan cakupan yang terbatas dibandingkan dengan audit umum yang mengidentifikasi ruang lingkup yang lebih luas.
Pada umumnya, perusahaan melakukan audit khusus untuk menginvestigasi area tertentu pada perusahaan, seperti aspek sistem teknologi dan informasi dengan audit IT.
Audit ini dapat dilakukan oleh auditor internal maupun auditor eksternal dalam memastikan kredibilitas dan transparansi laporan keuangan terhadap aspek tertentu.
Untuk lebih memahami pengertian audit khusus beserta informasi lainnya mengenai jenis audit ini, simak penjelasan artikel berikut!
Baca Juga: Kenali Jenis Audit Berdasarkan Tujuan & Lingkupnya!
Pengertian Audit Khusus
Audit khusus adalah pemeriksaan dan evaluasi yang secara spesifik fokus pada bidang tertentu terhadap aktivitas atau laporan keuangan perusahaan.
Audit ini berperan penting dalam menginvestigasi masalah atau perilaku tidak wajar di dalam organisasi atau perusahaan yang membutuhkan pendapat ahli atau untuk mematuhi regulasi yang berlaku.
Berbeda dengan audit umum yang digunakan pada pemeriksaan laporan keuangan secara berkala, karena audit hanya akan dilaksanakan ketika pemeriksaan memang diperlukan.
Audit umum merupakan pemeriksaan yang biasa dilakukan di perusahaan terhadap laporan keuangan secara komprehensif, atau bisa disebut dengan laporan keuangan.
Sedangkan audit khusus mengacu pada satu area tertentu yang dipicu dengan kondisi khusus, seperti pada kecurigaan terjadinya kecurangan, kewajiban untuk mematuhi regulasi, dan lainnya.
Tujuan Audit Khusus
Faktanya, audit khusus dapat diprakarsai oleh lembaga pemerintah seperti otoritas pajak, sebuah entitas seperti investor dan pemegang saham, serta internal perusahaan seperti dewan direksi.
Para pemangku kepentingan tersebut dapat meminta dilakukannya audit khusus jika ditemukan kecurigaan terjadinya penyelewengan dana atau penipuan.
Dalam menjalankan pemeriksaan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam perusahaan tersebut, akan didapatkan beberapa tujuan audit khusus adalah sebagai berikut:
- Investigasi kecurangan atau penyalahgunaan, auditor akan memeriksa perusahaan jika ditemukan kecurigaan adanya penyimpangan, penggelapan, atau jenis penipuan lainnya.
- Memastikan kepatuhan, auditor akan memastikan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi, standar, atau kewajiban kontrak tertentu.
- Menanggapi permintaan khusus, auditor akan melakukan pemeriksaan mendalam pada bidang tertentu dari suatu perusahaan untuk memenuhi pihak eksternal, seperti investor atau pemegang saham.
- Melakukan due diligence, auditor akan melakukan audit khusus pada area tertentu sebagai bagian dari keperluan proses merger dan akuisisi untuk memastikan transparansi keuangan dan operasional perusahaan.
- Meninjau pengendalian internal, audit ini dilakukan atas permintaan perusahaan yang ingin memastikan efektivitas dan keoptimalan pengendalian internal di bagian tertentu.
- Menyangkal klaim, audit khusus dilakukan untuk memvalidasi atau menyangkal klaim terhadap perusahaan yang dibuat oleh pelapor, pihak eksternal maupun internal.
Jenis-Jenis Audit Khusus

Pada dasarnya, pelaksanaan audit khusus dapat membantu untuk mendapatkan pemahaman substansial tentang kesehatan fiskal dan membuat keputusan yang tepat tentang masa depan perusahaan.
Sehingga, audit ini dapat meningkatkan profit, mengurangi risiko, dan memperbaiki performa perusahaan dengan meningkatkan praktik manajemen keuangan.
Di antara jenis-jenis audit yang bermanfaat dalam meningkatkan kepatuhan, efisiensi, dan pengelolaan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Fraud Audit
Fraud audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi, mencegah, dan menyelidiki kecurangan atau penipuan atas laporan keuangan suatu perusahaan.
Salah satu jenis audit khusus ini memiliki peran penting dalam menjaga integritas perusahaan dan melindunginya dari potensi kerugian finansial akibat fraud.
2. Audit Pajak
Audit pajak adalah pemeriksaan yang dilakukan atas panggilan DJP untuk memastikan kepatuhan wajib pajak atau perusahaan terhadap kewajiban perpajakan dan regulasi perpajakan.
Hal ini memungkinkan auditor yang di bawah wewenang Direktorat Jenderal Pajak untuk mengidentifikasi terjadinya pelanggaran pajak atau kecurangan yang ditemukan.
3. Audit Kepatuhan
Compliance audit adalah pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan auditor untuk meninjau kepatuhan perusahaan terhadap persyaratan peraturan yang diperlukan industri.Dalam memeriksa ketaatannya terhadap regulasi dan standar yang berlaku, audit kepatuhan dapat mengidentifikasi ketidaksesuaian yang mungkin terjadi dan memberikan rekomendasi perbaikan pada perusahaan.
4. Audit IT
Audit IT merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi sistem TI, infrastruktur, kebijakan, dan prosedur yang dijalankan perusahaan telah beroperasi dengan optimal, aman, efisien, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Hal ini memungkinkan perusahaan dapat meninjau risiko bahaya pada keamanan, kelemahan pada sistem, dan ketidaktaatan terhadap regulasi yang dapat berakibat pada terjadinya penyerangan siber.
Proses Pelaksanaan Audit Khusus

Sebagai audit dengan cakupan lingkup tertentu dalam memeriksa permasalahan spesifik, proses audit akan sangat bergantung pada jenis audit yang diidentifikasi.
Adapun berikut adalah prosedur yang dilaksanakan audit khusus secara umum:
1. Perencanaan
Perencanaan audit akan mencakup pengembangkan rencana dengan menetapkan tujuannya, menentukan ruang lingkupnya, dan menentukan batas waktu penyelesaian audit.
2. Pengumpulan Data
Pada tahap ini, auditor akan menghimpun bukti berupa data keuangan dan dokumen terkait yang diperlukan selama audit.
Data tersebut meliputi, laporan keuangan, rekening koran, kuitansi, invoice, dan catatan yang relevan lainnya.
3. Pengujian
Selanjutnya, auditor akan melakukan berbagai pengujian untuk memastikan kelayakan am dan keandalan data yang telah dihimpun sebelumnya.
Pengujian tersebut meliputi uji validitas transaksi, pemeriksaan keakuratan laporan keuangan, dan verifikasi eksistensi dan penilaian aset serta kewajiban.
4. Penyelidikan
Selain pemeriksaan pada umumnya, audit khusus yang melakukan pemeriksaan pada area tertentu akan dilakukan pada tahap ini.
Auditor akan melakukan investigasi tambahan berdasarkan permasalahan yang mengacu pada jenis auditnya. Seperti, penyelidikan penipuan dengan fraud audit atau ketidakpatuhan terhdapa regulasi dengan audit kepatuhan.
Metode yang dilakukan adalah dengan mewawancarai karyawan, mereview kebijakan prosedur perusahaan terhadap bidang tersebut, dan mengidentifikasi dokumentasi pendukung.
5. Pelaporan
Pada tahapan audit ini, auditor akan menyusun laporan hasil audit dengan identifikasi temuan dan rekomendasi perbaikan di masa depan.
Laporan hasill audit akan meliputi penilaian terhadap catatan finansial perusahaan, ringkasan permasalahan atau ketidakwajaran yang terjadi, dan rekomendasi perbaikan untuk menangani permasalahan tersebut.
Baca Juga: Panduan Lengkap Prosedur Audit, Tahapan, dan Contohnya
Kesimpulan
Demikian adalah penjelasan mengenai pentingnya audit khusus dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas perusahaan, sehingga instansi tersebut dapat mengambil keputusan yang lebih baik setelah pelaksanaan audit selesai.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa hasil audit khusus akan mencakup ruang lingkup, temuan, dan rekomendasi yang dapat menyokong keberlanjutan perusahaan.
Untuk melaksanakan proses audit, Anda dapat memanfaatkan aplikasi Audithink yang menawarkan fitur perencanaan audit, pelaksanaan, pelaporan, hingga tahap monitoring rencana tindakan.
Mulai jadwalkann demo aplikasi sekarang juga! Audithink berkomitmen mempermudah proses dan menghemat waktu pelaksanaan audit.