Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Apa Itu Audit SMK3? Pengertian, Tujuan, Jenis  & Prosedur Pelaksanaan

Audit SMK3

Rekomendasi Topik untuk Anda

Bagikan Artikel

Pelaksanaan audit SMK3 menjadi hal yang perlu dilakukan atau bahkan wajib dilakukan di beberapa perusahaan. 

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memastikan terlaksananya program K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 

Untuk lebih memahami apa itu audit SMK3 beserta tujuan dan pelaksanaannya, mari simak penjelasan artikel di bawah ini.

Apa Itu Audit SMK3?

Audit SMK3 adalah pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dan sistematis untuk memastikan suatu perusahaan telah menjalankan SMK3 sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. 

SMK3 atau Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini mengacu pada jaminan yang diberikan oleh perusahaan kepada para pegawai atas risiko kecelakaan kerja atau sakit yang disebabkan oleh pekerjaan. 

Hal ini memungkinkan perusahaan akan ditinjau dari segi keefektifan pelaksanaan SMK3, kinerja operasionalnya, dan perbaikan yang dibutuhkan dari proses pemeriksaan. 

Tujuan Audit SMK3

Secara umum, audit SMK3 dilakukan untuk memastikan apakah suatu perusahaan telah telah menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. 

Berdasarkan hal tersebut, berikut adalah tujuan audit SMK3 secara spesifik:

1. Penilaian terhadap potensi bahaya

Menilai secara kritis dan sistematis semua potensi bahaya dalam kegiatan operasi perusahaan. Adapun kegiatan operasional perusahaan itu mencakup karyawan, sarana operasional, dan manajemen. 

Hal ini memungkinkan perusahaan akan ditinjau secara terstruktur untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, sehingga dapat dilakukan pencegahan dan perbaikan yang diperlukan.

2. Pemeriksaan terhadap pengelolaan K3

Memastikan bahwa pengelolaan K3 di perusahaan sudah sesuai ketentuan pemerintah, standar teknis, standar K3 yang berlaku, dan kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan. 

Hal ini mengacu pada kepatuhan perusahaan terhadap aturan pemerintah dan ketentuan lainnya dalam menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja. 

3. Pengendalian terhadap bahaya

Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial sebelum timbul gangguan atau kerugian.

Dalam hal ini audit SMK3 memungkinkan perusahaan untuk mengelola risiko munculnya kerugian terhadap karyawan, aset, lingkungan, dan operasional, sehingga dapat ditanggapi dengan lebih cepat.

Jenis-Jenis Audit SMK3

pelaksanaan audit smk3 di suatu perusahaan dengan internal dan eksternal
Ilustrasi Audit SMK3 pada Perusahaan (Sumber: Freepik)

Proses audit ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni audit internal dan eksternal. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:

Audit Internal 

Sebagaimana namanya, audit ini dijalankan oleh internal perusahaan untuk meninjau apakah pelaksanaan sistem manajemen K3 di perusahaan cukup efektif dan menyediakan masukan untuk pihak manajemen yang memungkinkan adanya perbaikan secara berkala. 

Dalam prosesnya, audit internal akan melibatkan setiap aspek dalam perusahaan yang mencakup aktivitas dan operasional untuk ditinjau dengan SMK3. 

Meskipun dilakukan secara internal, audit ini dijalankan oleh personil independen berkompeten yang tidak berkaitan dengan unit atau bagian yang diaudit. 

Hal ini memmungkinkan hasil yang didapatkan oleh tim auditor yang profesional dan berpengalaman ini adalah hasil yang objektif.  

Tim audit sendiri harus berjumlah ganjil yang umumnya terdiri dari ketua tim, sekretaris, anggota tetap (bidang engineering, operasi, maintenance, dan K3), dan anggota tidak tetap. 

Idealnya, audit internal dilaksanakan secara rutin sebanyak dua kali dalam satu tahun. Namun, hal ini juga dapat disesuaikan dengan hasil pemeriksaan sebelumnya. 

Fleksibilitas ini dapat terjadi jika terdapat temuan atau kondisi yang cukup krusial pada hasil pemeriksaan sebelumnya juga pertimbangan terhadap potensi bahaya yang terjadi di lingkungan kerja agar dapat segera ditangani.

Audit eksternal 

Merupakan audit yang dilaksanakan oleh suatu lembaga audit di luar perusahaan untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan sistem manajemen K3 di perusahaan. 

Audit eksternal memungkinkan peninjauan secara objektif dan universal untuk mendapatkan pengakuan pemerintah berupa sertifikat SMK3 atas penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan.

Pelaksanaan audit ini dianjurkan untuk setiap perusahaan, terutama perusahaan dengan risiko kecelakaan kerja yang tinggi, seperti perusahaan di sektor minyak, pertambangan, dan gas bumi.

Baca Juga: 7 Perbedaan Audit Internal dan Eksternal, Yuk Ketahui!

Elemen Audit SMK3

Dalam proses audit ini, auditor akan meninjau perusahaan dengan beberapa kriteria yang termasuk ke dalam 12 elemen audit SMK3, yakni:

  • Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen 
  • Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3
  • Pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak 
  • Pengendalian dokumen 
  • Pembelian dan pengendalian produk 
  • Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
  • Standar pemantauan 
  • Pelaporan dan perbaikan kekurangan 
  • Pengelolaan material dan perpindahannya 
  • Pengumpulan dan penggunaan data 
  • Pemeriksaan SMK3 
  • Pengembangan keterampilan dan kemampuan 

Prosedur Pelaksanaan Audit SMK3

prosedur audit smk3 dalam mengumpulkan data dan informasi
Ilustrasi Tahap Prosedur Audit SMK3

Dalam tujuannya meninjau efektivitas penerapan sistem manajemen K3 di perusahaan, tim audit akan menjalankan proses pelaksanaan audit SMK3 secara sistematis dan terstruktur. 

  • Tahap persiapan, yang mencakup penentuan tim audit (internal dan eksternal), tujuan audit, jadwal audit, checklist audit, dan prosedur audit SMK3. 
  • Tahap penghimpunan informasi, yang meliputi penyelenggaraan pertemuan dengan manajemen perusahaan, pengumpulan dokumen terkait, dan wawancara pada pihak terkait (staf K3, karyawan, dll)
  • Tahap evaluasi kebijakan dan prosedur, yang mencakup pemeriksaan kepatuhan terhadap kebijakan K3 dan penilaian terhadap konsistensi praktik K3. 
  • Tahap peninjauan lapangan, yang meliputi pemeriksaan terhadap potensi bahaya di lingkungan kerja, kelengkapan pelindung diri oleh tenaga kerja, dan kondisi sarana dan prasarana terkait. 
  • Tahap evaluasi  pelatihan karyawan, yang meliputi peninjauan terhadap hak pelatihan karyawan dan pemahamannya terkait K3 dan langkah-langkah darurat. 
  • Tahap analisis risiko, yang mana auditor akan mengidentifikasi risiko yang terjadi dan tindakan yang telah dilakukan oleh perusahaan. 
  • Tahap pelaporan audit, dimana auditor akan menyusun laporan audit yang sistematis dan koheren pada manajemen perusahaan yang mencakup data temuan, kesimpulan, rekomendasi, dan rencana tindakan untuk perbaikan. 
  • Tahap tindak lanjut, dimana perusahaan akan menanggapi dan menjalankan rencana perbaikan yang direkomendasikan juga memastikan peningkatan yang dibutuhkan akan dilaksanakan dengan baik. 

Manfaat Audit SMK3

Mengacu pada prosedur audit yang telah dijabarkan sebelumnya, bahwa pemeriksaan ini tidak hanya memastikan perbaikan pada perusahaan, tetapi juga terhadap kesejahteraan dan keselamatan para karyawannya. 

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat dirasakan setelah menjalankan prosedur audit SMK3: 

  • Memperkuat kesadaran dan komitmen manajemen perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja 
  • Mengupayakan program K3 yang lebih efisien 
  • Mengoptimalkan kinerja dan produktivitas karyawan atau tenaga kerja 

Kesimpulan 

Audit SMK3 memungkinkan perusahaan untuk ditinjau secara sistematis atas kepatuhannya terhadap program K3. 

Hal ini cukup krusial karena SMK3 menjadi upaya untuk menjaga kesejahteraan tenaga kerja dan keberlanjutan perusahaan. 

Untuk mengupayakan hal tersebut, pemilihan auditor profesional dan berpengalaman menjadi opsi penting. 

Seperti pada Audithink yang siap membantu perusahaan Anda dalam menjalankan proses audit dengan tim audit yang berkompeten. 

Silakan untuk menjadwalkan demo aplikasi agar program audit perusahaan Anda akan segera terlaksana. Hubungi kontak kami untuk informasi selengkapnya!

Artikel Terkait Lainnya

Audit surveillance
audit universe
audit it