Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Kertas Kerja Audit: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Jenisnya

kertas kerja audit

Tag

Bagikan Artikel

Audit bukan hanya sekedar melakukan pengecekan tetapi juga menyiapkan beberapa perangkat dan alat yang cocok dan semestinya ada saat melakukan audit. Salah satu alat tersebut dinamakan kertas kerja audit atau disingkat KKA.

Kertas kerja pada audit digunakan untuk membantu proses audit sekaligus menjadi alat utama dalam melakukan pengecekan pada setiap data yang tercatat pada laporan kerja atau keuangan.

Sehingga laporan kerja atau keuangan nantinya dapat dibandingkan dengan hasil yang ada pada kertas kerja audit. Dalam artikel ini, akan dijelaskan terkait pengertian dan definisi dari kertas kerja audit dan fungsinya dalam proses auditing.

Pengertian Kertas Kerja Audit

Dalam pengertiannya secara umum, Kertas Kerja Audit atau dalam Bahasa Inggris disebut Audit Working Paper, adalah dokumen yang dibuat oleh auditor untuk mendokumentasikan informasi dan bukti yang diperoleh selama proses audit.

Kertas kerja audit adalah bukti pendukung atas opini auditor terhadap kewajaran laporan keuangan entitas yang diaudit.

Singkatnya, kertas kerja audit adalah catatan-catatan yang dibuat dan dikumpulkan oleh auditor selama proses audit. KKA menjadi bukti utama yang mendasari opini auditor terhadap kewajaran laporan keuangan entitas yang diaudit.

Kertas kerja audit adalah elemen penting dalam proses audit dan harus dibuat dengan cermat dan teliti. Kertas kerja yang baik dapat membantu auditor dalam memberikan opini audit yang berkualitas dan meningkatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan terhadap kewajaran laporan keuangan.

Kertas kerja pada audit bukan hanya sekedar catatan saja, tetapi juga merupakan alat yang vital bagi auditor untuk membangun opini audit yang solid dan terpercaya.

Tujuan dan Fungsi Kertas Kerja Audit

Ada beberapa macam tujuan dan fungsi dari kertas kerja pada proses audit. Berikut adalah fungsi utama kertas kerja pada proses audit.

1. Mendukung Opini Auditor

KKA menjadi bukti kuat yang mendasari opini auditor atas kewajaran laporan keuangan. Auditor menggunakan KKA untuk menunjukkan bahwa mereka telah melakukan audit yang menyeluruh dan kompeten, serta mempertimbangkan semua bukti relevan sebelum memberikan opininya.

2. Mendokumentasikan Proses Audit

KKA berisi catatan rinci tentang seluruh tahapan audit yang dilalui, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian audit. Hal ini penting untuk menunjukkan kepada pihak lain, seperti regulator atau pengguna laporan keuangan, bagaimana auditor melakukan audit dan mencapai kesimpulannya.

3. Meningkatkan Kualitas Audit

KKA yang baik membantu auditor dalam meningkatkan kualitas audit dengan beberapa cara:

  • Memastikan semua bukti relevan telah dipertimbangkan dan dianalisis secara tepat.
  • Membantu auditor dalam mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah audit.
  • Meningkatkan konsistensi dan objektivitas audit.

4. Meningkatkan Akuntabilitas Auditor

Kertas kerja audit menjadi bukti akuntabilitas auditor atas pekerjaannya. KKA dapat digunakan untuk menjelaskan kepada pihak lain tentang dasar-dasar opini auditor dan menunjukkan bahwa auditor telah memenuhi standar profesional audit.

Dari fungsi utama kertas kerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebuah kertas kerja pada audit harus dibuat dengan cermat dan teliti. Hal tersebut dikarenakan isi kertas kerja menyangkut pada salinan dari setiap laporan yang diterima untuk di cek ulang oleh auditor.

Kertas kerja yang baik dapat membantu auditor dalam memberikan opini audit yang berkualitas dan meningkatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan terhadap kewajaran laporan keuangan.

Karakteristik Kertas Kerja Audit

Kertas kerja audit (KKA) merupakan bukti penting yang mendasari opini auditor terhadap kewajaran laporan keuangan entitas yang diaudit. Kualitas KKA menjadi kunci dalam menghasilkan audit yang berkualitas pula.

Berikut adalah karakteristik kertas kerja audit yang baik dan benar secara umum.

1. Kelengkapan

KKA harus memuat semua informasi dan bukti relevan yang diperoleh auditor selama proses audit. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa auditor telah mempertimbangkan semua bukti yang ada sebelum memberikan opininya.

Contoh Informasi yang dimuat dalam KKA meliputi:

  • Program audit
  • Bukti audit
  • Analisis audit
  • Laporan audit
  • Kertas kerja pendukung lainnya.

2. Akurat

KKA harus bebas dari kesalahan dan mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Auditor harus teliti dalam mencatat dan mendokumentasikan informasi dan bukti yang diperoleh.

Dampak Ketidakakuratan dalam KKA adalah sebagai berikut:

  • Menimbulkan keraguan tentang kredibilitas auditor
  • Menyebabkan opini auditor yang tidak tepat
  • Memberikan celah bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memanipulasi informasi.

3. Terorganisir

KKA harus terorganisir dengan baik agar mudah dipahami dan digunakan. Auditor harus menggunakan sistem penataan dan penamaan KKA yang konsisten dan logis.

Contoh KKA yang terorganisir dengan baik:

  • Memudahkan auditor dalam menemukan informasi yang dibutuhkan
  • Membantu auditor dalam melacak kemajuan audit
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses audit.

4. Jelas

KKA harus ditulis dengan jelas dan ringkas, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Auditor harus menghindari penggunaan istilah teknis yang berlebihan dan menjelaskan informasi dengan cara yang mudah dipahami oleh pihak-pihak yang tidak memiliki latar belakang audit.

Contoh KKA yang jelas:

  • Memudahkan auditor lain untuk memahami proses audit
  • Membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk memahami opini auditor
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas proses audit.

5. Konsisten

fKKA harus konsisten dengan program audit, laporan audit, dan informasi lainnya yang diperoleh selama proses audit. Auditor harus memastikan bahwa tidak ada kontradiksi atau ketidaksesuaian antara informasi yang terdapat dalam KKA dengan informasi lainnya.

Contoh penerapan Konsistensi dalam KKA sebagai berikut:

  • Meningkatkan kredibilitas auditor
  • Memperkuat opini auditor
  • Menunjukkan bahwa auditor telah melakukan audit yang menyeluruh dan kompeten.

Jenis Kertas Kerja Audit

Kertas kerja audit (KKA) hadir dalam berbagai bentuk dan jenis, masing-masing memiliki fungsi dan kegunaannya sendiri dalam mendukung proses audit. Berikut beberapa jenis KKA yang umum digunakan.

1. Program Audit

  • Berisi rencana audit yang akan dilaksanakan, termasuk tujuan audit, prosedur audit, dan tes audit yang akan dilakukan.
  • Program audit disusun sebelum pelaksanaan audit dan berfungsi sebagai panduan bagi auditor selama proses audit.

2. Bukti Audit

  • Berisi informasi dan bukti yang diperoleh auditor selama proses audit. Bukti audit dapat berupa:
    • Salinan dokumen: Seperti faktur, kuitansi, kontrak, dan laporan keuangan.
    • Catatan auditor: Seperti observasi, wawancara, dan hasil tes audit.
    • Analisis data: Seperti analisis rasio keuangan dan analisis tren.

3. Analisis Audit

  • Berisi analisis auditor terhadap informasi dan bukti yang diperoleh. Analisis audit dapat berupa:
    • Penjelasan mengenai temuan audit.
    • Penilaian risiko salah saji material.
    • Pengembangan kesimpulan audit.

4. Laporan Audit

  • Berisi opini auditor terhadap kewajaran laporan keuangan, serta informasi penting lainnya yang diperoleh selama proses audit. Laporan audit merupakan hasil akhir dari proses audit dan ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti manajemen entitas yang diaudit, dewan direksi, dan pengguna laporan keuangan.

5. Kertas Kerja Pendukung Lainnya

  • Selain jenis-jenis KKA di atas, auditor juga dapat membuat KKA pendukung lainnya, seperti:
    • Memo audit: Berisi catatan dan komunikasi internal antara auditor.
    • Kertas kerja korespondensi: Berisi korespondensi antara auditor dengan pihak-pihak terkait, seperti manajemen entitas yang diaudit dan ahli eksternal.
    • Kertas kerja rekonsiliasi: Berisi rekonsiliasi antara data yang diperoleh auditor dengan data yang terdapat dalam laporan keuangan.

Demikian penjelasan terkait pengertian dan definisi dari kertas kerja pada audit, mulai dari pengertian secara umum, hingga fungsi dan jenis-jenisnya. Kertas kerja pada audit sangat penting bagi kegiatan auditing dan bagi auditor dalam mengkomunikasikan apa saja yang perlu dibenahi pada suatu laporan.

Kertas kerja audit akan lebih mudah dimengerti melalui aplikasi. Audithink merupakan aplikasi audit yang menyediakan fitur kertas kerja yang efektif dan mudah dipahami oleh auditor. Sehingga audit akan lebih mudah dan lebih tepat sasaran. Segera jadwalkan demo untuk informasi lebih lanjut.

Artikel Terkait Lainnya

audit operasional
Contoh implementasi proses audit internal ISO pada aspek keuangan
Audit Keuangan Sebagai Langkah Pengendalian Internal