Di era digital yang kian berkembang pesat, keamanan data menjadi masalah penting bagi berbagai organisasi. Data penting, seperti data keuangan dan rahasia dagang, sekarang disimpan di internet oleh perusahaan, lembaga, bahkan individu.
On premise membantu menjaga keamanan data ini, yang merupakan tanggung jawab utama. On premise adalah proses pemeriksaan mendalam terhadap infrastruktur teknologi informasi (IT) hingga data di lokasi fisik organisasi.
Ini berbeda dengan cloud, yang berfokus pada keamanan data di cloud computing. Istilah on premise berfokus mengontrol keamanan yang diterapkan pada server, perangkat keras, maupun jaringan yang berada di bawah kendali langsung organisasi.
Tidak dapat dipungkiri betapa pentingnya sistem ini. Audit ini menjadi benteng pertahanan untuk melindungi aset digital yang berharga di tengah maraknya serangan siber hingga kebocoran data.
On-premise rutin memungkinkan organisasi untuk menemukan potensi masalah, menilai seberapa efektif kontrol keamanan, dan memperbaiki keadaan keamanan secara keseluruhan.
Mari kita masuk ke dunia audit on premise. Artikel ini akan membahas banyak hal penting, seperti tujuan, lingkupnya, dan metode dan tekniknya, serta keuntungan dan praktik terbaik yang harus diterapkan.
Kita akan memahami bagaimana on premise sangat penting untuk menjaga keamanan data di era digital yang penuh tantangan.
Pengertian On Premise
Apa itu on-premise? Secara umum, dalam audit, istilah “on premise” mengacu pada infrastruktur teknologi informasi (TI) dan data yang terletak di dalam lokasi fisik organisasi.
Istilah ini berbeda dengan cloud, yang berfokus pada keamanan data yang disimpan di cloud computing.
On premise adalah sistem yang berfokus pada kontrol keamanan yang diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan yang dimiliki dan dioperasikan langsung oleh organisasi.
On-premise memiliki fungsi utama untuk mengevaluasi seberapa kuat keamanan infrastruktur TI dan data yang tergolong pada sistem ini.
Kontrol ini dapat mencakup firewall, sistem deteksi intrusi, kontrol akses, dan enkripsi data. Sehingga auditor akan menilai apakah kontrol keamanan ini cukup kuat untuk melindungi data dari ancaman internal dan eksternal.
Perangkat keras, perangkat lunak, dan data yang dimiliki dan dioperasikan langsung oleh perusahaan disebut infrastruktur TI dan data yang sifatnya on-premise.
Perangkat keras seperti server, penyimpanan, router, dan lainnya berada di kantor pusat, kantor cabang, atau data center pribadi organisasi.
Tidak seperti cloud computing, di mana data dan infrastruktur disimpan di data center pihak ketiga. Sehingga audit jenis ini tidak bersifat real-time.
Tidak seperti layanan berbasis cloud, di mana tanggung jawab keamanan dibagi antara organisasi dan penyedia layanan cloud, sistem ini sangat penting untuk memastikan bahwa organisasi memiliki kontrol penuh atas data dan infrastrukturnya serta bahwa kontrol keamanan yang diterapkan memadai.
Manfaat On Premise pada Server
Dari pengertiannya, Anda dapat mengetahui bahwa manfaat dari on premise adalah untuk mengevaluasi kekuatan data yang terhubung pada perangkat keras. Berikut adalah manfaat utama dari sistem infrastruktur TI ini.
1. Memastikan Kepatuhan Data
Manfaat on premise yang sangat penting adalah membantu auditor memastikan data milik organisasi mematuhi peraturan dan standar keamanan data yang berlaku. Sehingga proses pemindaian berjalan lebih cepat.
2. Meningkatkan Keamanan Data
Manfaat on premise lainnya adalah berguna mengidentifikasi potensi kerentanan dan kelemahan dalam infrastruktur TI dan data, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan.
3. Meminimalkan Risiko
Manfaat on premise yang lain adalah dapat membantu perusahaan mengendalikan ancaman keamanan siber dan mengurangi kemungkinan pelanggaran data.
4. Meningkatkan Kepercayaan
On premise dapat meningkatkan kepercayaan klien, auditor, dan mitra bisnis terhadap organisasi dengan menunjukkan komitmen terhadap keamanan data.
Kesimpulannya, infrastruktur ini dalam audit merupakan proses penting untuk memastikan keamanan data dan infrastruktur TI yang terletak di dalam lokasi fisik organisasi.
Dengan melakukan akses ke sistem ini secara berkala, organisasi dapat meningkatkan postur keamanan secara keseluruhan dan meminimalkan risiko pelanggaran data.
Perbedaan On Premise dengan Cloud
Nah, dari manfaat dan juga fungsi on premise, juga memiliki perbedaan yang menonjol dengan antitesis jenis lainnya yaitu cloud.
Perbedaan utamanya dengan cloud adalah pada sasaran mereka. Berikut adalah perbedaan kedua jenis tersebut.
1. Lokasi
On premise terpusat pada infrastruktur TI (server, perangkat penyimpanan, jaringan) dan data berada di dalam lokasi fisik organisasi, baik di kantor pusat, kantor cabang, atau data center pribadi.
Organisasi memiliki kendali penuh atas hardware tersebut. Sementara cloud bersifat real time dan infrastruktur TI dan data berada di data center pihak ketiga (penyedia layanan cloud).
Organisasi tidak memiliki kendali fisik atas hardware, namun dapat mengakses dan mengelola data serta aplikasi melalui internet.
2. Kepemilikan dan Manajemen
Pada jenis on premise, organisasi memiliki dan mengelola infrastruktur TI dan data sistem tersebut. Ini termasuk pembelian, perawatan, pemeliharaan, dan pembaruan hardware dan software.
Sementara pada cloud, organisasi sewa infrastruktur TI dan sumber daya komputasi dari penyedia layanan cloud.
Penyedia cloud bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pembaruan hardware, sementara organisasi mengelola software dan data mereka sendiri.
3. Keamanan
Pada on premise, organisasi dan perusahaan memiliki tanggung jawab penuh untuk keamanan data dan infrastruktur TI ini.
Ini termasuk menerapkan kontrol keamanan yang tepat, seperti firewall, enkripsi data, dan kontrol akses.
Berbeda dengan sistem ini, cloud memikul tanggung jawab keamanan dibagi antara organisasi dan penyedia layanan cloud.
Penyedia cloud bertanggung jawab atas keamanan infrastruktur mereka, sementara organisasi bertanggung jawab atas keamanan data dan aplikasinya sendiri.
Penting untuk memahami shared responsibility model saat menggunakan layanan cloud.
4. Skalabilitas
Skalabilitas infrastruktur TI on premise bisa menjadi tantangan. Organisasi harus mengantisipasi kebutuhan masa depan dan membeli hardware yang cukup. Meningkatkan kapasitas membutuhkan investasi tambahan.
Sementara itu, cloud menawarkan skalabilitas tinggi. Organisasi dapat dengan mudah menambah atau mengurangi sumber daya komputasi sesuai kebutuhan. Tidak perlu investasi awal yang besar untuk hardware.
Untuk organisasi dengan persyaratan keamanan yang ketat atau yang membutuhkan kontrol penuh atas data dan infrastrukturnya, komponen TI ini membutuhkan investasi yang lebih besar dan kurang fleksibel dalam hal skalabilitas.
Jika organisasi menginginkan solusi yang fleksibel dan skala dengan biaya awal yang lebih rendah, cloud adalah pilihan yang baik.
Namun, organisasi harus yakin bahwa penyedia layanan cloud akan melindungi data mereka. Sehingga pilihan antara cloud atau on premise tergantung pada kebutuhan dan preferensi organisasi.
Perbedaan On Premise dengan SaaS
Adapun sistem On premise dengan SaaS memiliki beberapa perbedaan yang mencolok dan perlu Anda perhatikan sebagai bentuk pertimbangan. Berikut adalah perbedaannya.
Biaya
Perbedaan pertama terletak pada biaya. Jika sistem ini memerlukan biaya yang banyak dan umumnya dikelola oleh perusahaan, maka jenis SaaS akan dibayar oleh pihak ketiga dan biasanya berlaku sistem berlangganan.
Aksesbilitas
Perbedaan yang lainnya adalah pada aksesbilitas, dimana sistem ini memerlukan sebuah perangkat lunak instan untuk mengaktifkan dan mengaksesnya. Sementara dalam sistem SaaS, proses aksesnya lebih mudah tanpa perlu aplikasi tambahan atau ekstensi.
Keamanan
Keamanan on premise bersifat khusus karena hanya diperuntukkan untuk institusi skala besar pada umumnya. Sementara untuk SaaS yang memiliki pelanggan di seluruh dunia dengan lebih bebas, SaaS umumnya memiliki keamanan yang lebih terenskripsi.
Penutup
Demikian penjelasan artikel ini terkait on premise, dimana salah satu fungsinya adalah untuk mengoptimalkan sistem keamanan jaringan perangkat keras selama audit data berlangsung sehingga auditor dapat menemukan kecocokan pada data dengan laporan.
Dalam hal ini, Audithink sebagai aplikasi audit terpercaya menyediakan fitur on premise yang efektif dan mudah dipahami auditor sehingga mempercepat proses audit.
Audithink siap membantu auditor dengan berbagai fitur terbaru dan fleksibel. Kunjungi website Audithink untuk informasi lebih lanjut atau penjadwalan demo.