Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Apa itu Fraud Audit? Pengertian, Jenis Kecurangan, dan Pencegahannya

fraud audit

Rekomendasi Topik untuk Anda

Bagikan Artikel

Prosedur fraud audit merupakan salah satu pemeriksaan yang penting untuk memastikan sebuah perusahaan terhindar dari tindakan kecurangan yang berakibat buruk pada perusahaan.  

Fraud yang tidak ditangani dengan segera akan mengakibatkan perusahaan atau organisasi mengalami kerugian finansial dan tercorengnya nama baiknya. 

Untuk lebih memahami apa fraud audit, jenis fraud pada bisnis, dan beberapa info lainnya tentang pemeriksaan kecurangan, silakan menyimak penjelasan artikel berikut!

Apa itu Fraud Audit?

Fraud audit adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan pada transaksi keuangan perusahaan. 

Fraud merupakan bagian dari audit investigasi yang dikombinasikan dengan investigasi forensik untuk mendeteksi kecurangan yang terjadi. 

Fraud sendiri merupakan kecurangan pada laporan keuangan yang dengan sengaja dilakukan untuk mengurangi, menghilangkan, atau menambahkan sejumlah tertentu untuk menipu pemilik laporan keuangan. 

Namun, hal ini tentu jelas berbeda dengan audit keuangan yang memungkinkan auditor untuk memberikan opini independen, dimana penilaian dilakukan secara objektif, berdasarkan standar audit, dan tanpa dipengaruhi oleh pihak manajemen manapun.

Sedangkan fraud audit memungkinkan auditor untuk mencegah, mendeteksi, dan melakukan investigasi pada kecurangan transaksi bisnis untuk mengetahui hasilnya. 

Karena itulah, seorang auditor untuk fraud audit tidak hanya perlu memiliki keterampilan audit yang terampil, tetapi juga keterampilan sebagai criminal investigator. 

Baca Juga: Kenali Jenis Audit Berdasarkan Tujuan & Lingkupnya!

Jenis-Jenis Fraud

Diantara jenis-jenis fraud yang dapat terjadi pada suatu perusahaan atau bisnis dan perlu dilakukan fraud audit adalah sebagai berikut:

1. Korupsi

Merupakan jenis kecurangan berbentuk pemerasan, penyuapan, dan penyalahgunaan informasi yang ditujukan untuk kepentingan pribadi. 

Korupsi biasa dilakukan dengan cara gratifikasi atau memberikan hadiah/ fasilitas kepada sosok yang memiliki posisi lebih tinggi dan masih berkaitan dengan jabatannya untuk keuntungan jangka panjang. 

2. Pencurian dan Penggelapan Uang

Merupakan jenis kecurangan yang berkaitan dengan white collar crime atau kejahatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok berposisi tinggi, baik dalam bisnis maupun pemerintahan. 

Money laundering dan embezzlement ini biasa dilakukan dengan cara menyalahgunakan atau menggelapkan aset para investor yang dipercayakan pada pelaku, seperti pada skema Ponzi dalam multi-level marketing.

3. Pencurian Data

Ilustrasi Pencurian Data (Sumber: Freepik)
Ilustrasi Pencurian Data (Sumber: Freepik)

Merupakan kecurangan yang terjadi dalam ranah teknologi, dimana pelaku akan menyerang sistem komputer untuk mencuri data penting perusahaan untuk kepentingan pribadi. 

Umumnya, pelaku akan menjual, memanipulasi, atau menggunakan informasi privasi itu untuk kepentingan yang tidak baik. 

Computer fraud tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga masyarakat secara luas. Hal ini karena data perusahaan biasa mencakup identitas masyarakat, seperti nomor kartu kredit. 

4. Penyimpangan Aset

Merupakan fraud yang biasa terjadi pada suatu instansi, dimana seseorang melakukan penyalahgunaan aset yang telah dipercayakan padanya. 

Meskipun cukup sering terjadi, penyimpangan aset ini mudah dideteksi karena adanya fraud audit internal dan audit eksternal secara rutin, sistem pencatatan berstandar akuntansi, dan pengelolaan keuangan yang baik.  

Baca Juga: Panduan Lengkap Tahapan Audit Internal dan Eksternal

Konsep Triangle Fraud Audit

Pada dasarnya, proses pengumpulan bukti fraud audit akan terfokus pada kenyataan apakah fraud memang terjadi. Jika benar terjadi, maka auditor akan mulai menghimpun beberapa bukti lain, seperti:

  • Menemukan dan membuktikan siapa pelakunya
  • Bagaimana fraud terjadi
  • Dimana fraud terjadi
  • Kapan waktunya terjadinya fraud 
  • Hukum apa yang dilanggar dari fraud  
  • Berapa kerugian yang dihasilkan dari fraud 
  • Siapa saja yang dirugikan dan diuntungkan

Untuk memeriksa bagaimana fraud dapat terjadi, maka dikembangkanlah teori triangle fraud audit yang berpotensi untuk mengungkap terjadinya fraud tersebut. 

Fraud triangle audit terdiri dari tiga aspek yang mempengaruhi pelaku fraud dalam melakukan sebuah kecurangan atau penipuan. 

Berikut ini adalah penjelasan mengenai tiga kerangka konseptual untuk memahami tindakan fraud yang dilakukan pelaku dengan fraud audit: 

1. Tekanan (Pressure)

Pada aspek ini, pelaku melakukan fraud karena terdapat tekanan dan dorongan untuk melakukannya. 

Fraud akibat tekanan ini dapat terjadi karena tuntutan pekerjaan yang menekannya untuk mencapai target perusahaan atau masalah personal seperti terlilit hutang. 

Beberapa tekanan tersebut akan mempengaruhi pelaku untuk melakukan tindakan fraud di sebuah perusahaan atau bisnis. 

2. Peluang (Opportunity)

Pada hal ini, pelaku akan melakukan tindakan fraud karena ada kesempatan untuk melakukannya.

Seperti pada celah sistem pengawasan SOP yang lemah, perubahan lingkungan kerja, dan budaya perusahaan yang tidak mematuhi etika dengan baik. 

Seorang karyawan yang mendapati celah pada sistem pengawasan atau ketika mereka mengalami ketidakadilan yang membuat mereka mengerjakan dua pekerjaan sekaligus akan berpeluang pada terjadinya fraud

3. Pembenaran (Rationalization)

Pada poin pembenaran, pelaku akan memberikan alasan apa pun untuk membenarkan fraud yang dilakukan. 

Tujuannya sendiri adalah agar tindakan fraud dapat dianggap maklum, benar, dan dimaafkan. Hal ini biasa terjadi karena pelaku merasa tidak diperlakukan adil oleh perusahaan. 

Seperti, karyawan yang tidak mendapatkan gaji sesuai dengan pekerjaannya atau penggelapan dana dengan alasan ingin memberi bonus pada bawahan.

Bagaimana Mendeteksi Kecurangan dengan Fraud Audit?

mendeteksi fraud audit pada laporan keuangan
Fraud Audit Pada Perusahaan (Sumber: Freepik)

Pada dasarnya, fraud audit yang merupakan bagian dari audit investigasi, kecurangan akan diidentifikasi dengan beberapa hal, salah satunya triangle fraud audit.

Selain fraud triangle, Anda juga dapat mengidentifikasi risiko fraud audit dengan meninjau struktur internal kontrol, mengevaluasi lingkungan kerja, dan menggunakan fraud risk assessment. 

Salah satu teknik yang dapat digunakan seorang auditor untuk mendeteksi kecurangan adalah dengan analytical prosedur.

Prosedur analitis merupakan metode yang untuk membandingkan laporan keuangan perusahaan dengan tren, rasio, atau perkiraan yang masuk akal. 

Hal itu dilakukan untuk meninjau kemungkinan adanya fluktuasi atau pola tidak biasa yang menjadi indikasi terjadinya tindakan fraud

Metode ini menjadi pendekatan penting yang memungkinkan auditor mengidentifikasi area dalam data keuangan yang telah mengalami perubahan karena fraud

Baca Juga: Proses Audit: Pengertian, Tahapan, dan Tips Sukses

Bagaimana Mencegah Kecurangan dengan Fraud Audit?

Adapun pencegahan yang dapat dilakukan sebelum terjadinya kecurangan menjadi strategi terbaik. 

Berikut adalah beberapa strategi yang perlu dilakukan perusahaan untuk mencegah kecurangan:

  • Membangun sistem pengendalian internal yang kuat 
  • Mengadakan pelatihan rutin dan program kesadaran pada karyawan 
  • Melakukan pemantauan transaksi real-time dengan teknologi canggih  
  • Melakukan analisis data untuk mengenali pola yang tidak biasa untuk menandai risiko fraud 
  • Membangun budaya etis dalam perusahaan 

Kesimpulan

Demikian adalah penjelasan mengenai fraud audit dalam perannya menjaga integritas bisnis atau perusahaan.

Karena itulah, perlu dilakukan audit internal maupun eksternal untuk mengidentifikasi adanya ketidaksesuaian pada laporan keuangan. 

Perusahaan Anda dapat mengandalkan Audithink untuk memudahkan proses audit yang dilakukan oleh tim audit. 

Dengan aplikasi ini, Anda dapat merencanakan, melakukan manajemen tugas, mengisi audit paper, melaporkan hasil audit, dan melakukan monitoring pelaksanaan rencana. 

Sangat efektif dan efisien bukan? Yuk segera jadwalkan demo aplikasi di Audithink!

Artikel Terkait Lainnya

akuntansi auditing
quality assurance
manajemen data