Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Audit Umum, Kenali Pengertian, Tujuan, dan Tahapan Pelaksanaannya!

audit umum

Rekomendasi Topik untuk Anda

Bagikan Artikel

Audit umum merupakan jenis audit dengan cakupan yang lebih luas daripada audit khusus yang hanya akan memeriksa dalam lingkup terbatas. 

Audit ini sendiri memiliki peran dalam dalam suatu perusahaan untuk memastikan akuntabilitas, transparansi, dan kepatuhannya terhadap hukum dan regulasi yang berlaku.

Dalam pelaksanaannya itulah terdapat istilah audit umum dan audit khusus yang dibedakan berdasarkan ruang lingkup yang diperiksa. 

Untuk lebih memahami mengenai audit umum dan informasi selengkapnya mengenai jenis audit ini, silakan menyimak penjelasan artikel berikut. 

Baca Juga: Kenali Jenis Audit Berdasarkan Tujuan & Lingkupnya!

Pengertian Audit Umum

Audit umum adalah pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan secara komprehensif berdasarkan standar akuntan dan kode etik yang berlaku. 

Audit umum merupakan audit yang pada umumnya digunakan pada pemeriksaan perusahaan secara berkala. Berbeda dengan audit khusus yang hanya dilakukan ketika diperlukan. 

Audit khusus adalah pemeriksaan yang memiliki cakupan pemeriksaan pada aspek tertentu, seperti audit pajak, audit kepatuhan, audit biaya, fraud audit, dan lain sebagainya.  

Pelaksanaan audit umum memiliki peran penting dalam keberlangsungan suatu bisnis, dimana keputusan dan tindakan yang diambil berdasarkan hasil audit adalah untuk perkembangan yang lebih baik.

Sedangkan pelaksanaan audit khusus yang alih-alih memeriksa keseluruhan laporan keuangan,  hanya akan berfokus pada area khusus yang dipicu dengan adanya dugaan penipuan, perselisihan hukum, penyalahgunaan data, dan lain sebagainya. 

Tujuan Audit Umum

auditor dalam melaksanakan tujuan audit umum
Ilustrasi Auditor Independen Melaksanakan Audit Umum (Sumber: Freepik)

Pada dasarnya, audit umum yang dilakukan oleh auditor independen dari Kantor Akuntan Publik ini bertujuan untuk memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan secara komprehensif. 

 Adapun tujuan audit umum secara lebih jelasnya adalah sebagai berikut: 

  • Memastikan kelengkapan transaksi dan data yang telah terjadi sudah tercatat di dalam laporan keuangan atau sistem yang diperiksa
  • Memverifikasi keakuratan setiap angka dan informasi pada laporan keuangan yang telah dicatat  
  • Memastikan eksistensi fisik atau bukti sah dari keberadaan aset, kewajiban, atau transaksi yang telah dicatat bukan sekedar laporan semata
  • Memastikan penilaian pada aset dan kewajiban dilakukan secara wajar berdasarkan standar akuntansi 
  • Meninjau pengklasifikasian transaksi dalam laporan keuangan atau data yang diperiksa 
  • Memastikan pencatatan periode transaksi telah benar untuk menghindari terjadinya manipulasi pencatatan yang mempengaruhi laporan keuangan 
  • Memastikan kejelasan pengungkapan informasi relevan dan material yang mempengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan 

Tahapan Audit Umum

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa audit umum sama halnya dengan audit laporan keuangan yang biasa dilaksanakan oleh perusahaan secara berkala. 

Sehingga tahapan audit umum akan serupa dengan proses audit pada umumnya. Berikut adalah penjelasannya:

1. Menghimpun dokumen terkait

Auditor akan menghimpun dokumen yang dibutuhkan mengenai kebutuhan audit umum setelah melakukan konfirmasi kedatangan dan mengirimkan checklist audit pada perusahaan yang akan diaudit terlebih dahulu.  

Dokumen yang tercatat dalam daftar tersebut meliputi salinan nota keuangan, rekening koran, buku besar, laporan audit pada periode sebelumnya, dan lain sebagainya. 

Pada tahap ini auditor juga akan meminta daftar struktur organisasi perusahaan, nama dewan, dan nama komite terkait. 

2. Melakukan perencanaan proses audit umum

auditor merencanakan audit umum
 Ilustrasi Perencanaan Audit Umum (Sumber: Freepik)

Auditor akan melakukan perencanaan audit dengan memeriksa informasi yang ada pada dokumen terkait.

Auditor bersama tim audit akan melaksanakan workshop risiko guna mengidentifikasi potensi masalah yang akan muncul ketika proses audit dilakukan. 

Setelah itu auditor dapat menyusun rencana pelaksanaan audit berdasarkan diskusi yang dilakukan bersama tim audit.

3. Melaksanakan rapat terbuka

Auditor akan menentukan jadwal rapat terbuka setelah dokumen dan rencana telah siap yang akan mengundang staf penting perusahaan, seperti manajemen senior, general affair, atau lainnya. 

Pada tahap ini, auditor akan menjelaskan mengenai ruang lingkup proses audit umum, durasi pelaksanaan, dan beberapa hal lainnya terkait pelaksanaan audit pada manajemen perusahaan.

Auditor juga akan menyampaikan pada kepala staf tentang wawancara yang akan dilakukan oleh auditor dengan beberapa karyawan penting. 

4. Melaksanakan kerja lapangan

Auditor akan berkomunikasi dengan staf perusahaan untuk mengamati prosedur internal dan sistem operasionalnya. 

Auditor  juga akan memastikan kepatuhan laporan keuangan terhadap PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) yang berlaku dan akan mengevaluasi efektivitas sistem kontrol internal perusahaan. 

Apabila ditemukan kontrol perusahaan tidak memadai, maka auditor dapat memberikan rekomendasi untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan atau ketidaksesuaian yang terjadi. 

Selanjutnya, auditor akan berdiskusi dengan manajemen perusahaan terkait masalah yang ada. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memberikan opini atau penjelasan terkait masalah tersebut.

Baca Juga: Apa Internal Audit? Ini Tugas, Jenis, dan Besar Gajinya!

5. Menyusun laporan audit

Auditor akan mulai mempersiapkan dan menyusun laporan audit umum yang akan mencakup rincian informasi yang diperoleh selama proses audit. 

Laporan audit akan berisikan kesalahan atau ketidaksesuaian yang terjadi pada perusahaan setelah dilakukan peninjauan ulang.

Dari masalah yang terdapat dalam laporan hasil audit, auditor akan memberikan rekomendasi dan saran terkait tindakan lanjutan pada perusahaan.

6. Melaksanakan rapat penutupan

Pada tahap ini, rapat akan dilakukan dan auditor akan mencermati setiap tanggapan serta opini pihak klien terkait temuan yang ada di dalam laporan audit. 

Rekomendasi tindakan lanjutan atau rencana perbaikan akan disampaikan oleh auditor untuk mengatasi masalah yang tercatat dalam laporan hasil audit. 

Auditor juga akan menentukan tanggap penyelesaian audit umum secara resmi sekaligus memastikan pihak klien telah memahami isi laporan audit sebelum diterbitkan.

Jika terdapat masalah kembali, maka auditor dan manajemen perusahaan dapat menetapkan solusi bersama pada rapat ini, sehingga dapat menghindarkan adanya revisi atau masalah setelah audit selesai. 

Standar Audit Umum

Terdapat beberapa standar audit umum atau pedoman yang perlu diikuti oleh auditor dalam melaksanakan audit. 

Di antara standar audit umum yang berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

Merupakan standar yang meliputi empat prinsip, yakni integritas, objektivitas, kompetensi profesional, dan kerahasiaan. 

SAAP ini berisikan pedoman bagi akuntan publik dalam menjalankan tugas audit, review, dan jasa lainnya yang dibuat untuk memastikan akuntan publik bekerja secara objektif, profesional, dan sesuai dengan etika.

2. Standar Audit (SA)

Standar Audit terdiri dari 17 standar yang diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yakni standar umum, standar pelaksanaan, dan standar pelaporan. 

Standar ini khusus akan mengatur panduan dan prosedur dalam melaksanakan audit umum atas laporan keuangan yang dibuat untuk memastikan pelaksanaan audit dilakukan secara objektif, sistematis, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

3. Standar asa Eksternal (SJE)

Berbeda dengan standar lain yang mengatur panduan audit dan review, karena SJE mengatur jasa-jasa eksternal, seperti konsultasi bisnis, penilaian aset, jasa perpajakan, dan jasa lainnya selain audit. 

SJE berisikan panduan tentang pelaksanaan jasa eksternal, standar penyusunan laporan atas jasa eksternal, dan etika profesional yang harus dipatuhi selama pelaksanaan.

4. Standar Review atas Informasi Keuangan (SR-IK)

Merupakan standar yang meliputi tiga aspek, yakni proses review oleh auditor, penyusunan laporan hasil peninjauan, dan etika profesional yang harus dipatuhi auditor selama proses review. 

SR-IK menjadi standar yang untuk melakukan review atau peninjauan laporan keuangan yang tidak dilakukan melalui proses audit. 

5. Standar Etika Profesi Akuntan Publik (SEPA)

Standar ini digunakan untuk mengatur etika profesional yang harus dipatuhi oleh akuntan publik dalam melaksanakan tugas audit dan jasa lainnya.  

Di antara prinsip di dalam Standar Etika Profesi Akuntan Publik adalah, seperti integritas, objektivitas, kompetensi profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional. 

Standar ini digunakan untuk memastikan audit terlaksana dengan sistematis, objektif, dan independen sehingga dapat menyediakan keyakinan yang cukup atas laporan keuangan. 

Auditor juga perlu memperhatikan persyaratan etika profesional dalam SPAP dan SEPA agar tugas audit, review, dan lainnya dapat dilaksanakan dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. 

Kesimpulan

Demikian adalah penjelasan mengenai audit umum yang memiliki peran penting untuk keberlangsungan perusahaan. 

Di samping audit umum, terdapat audit khusus yang cenderung dilakukan perusahaan untuk mengidentifikasi area tertentu. 

Apabila Anda ingin melaksanakan audit internal untuk perusahaan, Anda dapat memanfaatkan media aplikasi Audithink untuk memudahkan proses audit tersebut. 

Hal ini karena Anda dapat memanfaatkan fiturnya mulai dari mengatur manajemen tugas hingga pelaporan audit dan monitoring rencana tindakan dapat dilakukan dengan aplikasi ini. 

Let’s start scheduling demo aplikasi untuk kemudahan audit perusahaan Anda sekarang juga!

Artikel Terkait Lainnya

audit khusus
perencanaan audit
Ilustrasi stock opname