Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Audit Adalah: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan 5 Jenisnya

audit adalah

Tag

Bagikan Artikel

Dalam hal keuangan dan akuntansi, ada banyak hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengawasan terhadap catatan laporan keuangan. Salah satu caranya adalah dengan audit.

Mulai dari masuk dan keluarnya uang tersebut, sehingga diperlukan suatu system yang bertujuan untuk mengecek ulang setiap pencatatan keuangan baik laporan masuk atau keluar.

Oleh karena itu, sistem audit diperlukan pada setiap tahapan akhir dari pencatatan laporan keuangan sebelum nantinya diserahkan kepada tim direksi. Audit adalah kegiatan yang berfokus pada hal tersebut.

Audit adalah instrumen yang sangat penting dikarenakan terdiri dari berbagai macam tahapan khusus untuk mengecek dan melakukan inspeksi pada setiap laporan.

Pada artikel ini, akan dijelaskan terkait pengertian dan konsep beserta jenis-jenis audit dan juga fungsinya sebagai rangkaian pengecekean pada suatu laporan, terutama pada laporan keuangan. 

Pengertian Audit

Audit adalah sebuah proses inspeksi dan investigasi yang menyingkap seluk beluk suatu laporan pada suatu organisasi atau perusahaan.

Di balik tumpukan dokumen dan data keuangan, terbentang kisah tentang bagaimana organisasi tersebut mengelola sumber dayanya. Audit adalah prosedur paling penting dalam penentuan keabsahan laporan keuangan dan kinerja perusahaan

Proses pengecekan ini dirancang untuk menelusuri jejak ketidakjelasan, memastikan bahwa laporan pada sebuah organisasi telah menjalankan tugasnya dengan penuh akuntabilitas dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Lebih dari sekadar pemeriksaan keuangan, tetapi juga menjelma menjadi penjaga gerbang integritas. Auditor, sang penyelidik handal, menyelami lautan angka dan data, mencari celah kejanggalan yang mungkin mengintai.

Ketajaman analisis mereka membedah setiap transaksi, memastikan bahwa setiap rupiah yang digunakan telah dipertanggungjawabkan dengan benar.

Tidak hanya berfokus pada masa lampau, tetapi juga menjangkau masa depan. Dengan mengidentifikasi kelemahan dan inefisiensi, audit membuka jalan bagi perbaikan dan kemajuan.

Rekomendasi auditor bagaikan peta jalan yang menuntun organisasi menuju tata kelola yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah.

Dalam laporan keuangan berfungsi untuk mengawasi dan memindai ulang apakah ada kesalahan input dan penulisan pada setiap laporan keuangan baik pada pemasukan maupun pengeluaran. Sehingga laporan keuangan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Fungsi Audit

Audit adalah pengawas keuangan yang efektif berperan penting dalam memastikan kesehatan finansial dan operasional sebuah organisasi. Fungsinya tidak hanya sekadar pemeriksaan angka dan catatan, tetapi berdampak luas pada keberlangsungan dan kepercayaan terhadap organisasi tersebut.

Berikut adalah ketiga fungsi utamanya.

1. Menjamin kewajaran penyajian laporan keuangan

Fungsi utama audit adalah menjamin kewajaran penyajian laporan keuangan. Auditor, bak detektif finansial, meneliti laporan keuangan untuk memastikan keakuratannya dan kesesuaiannya dengan standar akuntansi yang berlaku. 

Tujuan audit adalah untuk menyingkapkan adanya potensi kesalahan pencatatan, kecurangan finansial, atau manipulasi data, sehingga para pengguna laporan keuangan, seperti investor dan kreditor, dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang terpercaya.

2. Instrumen pengawasan internal

Selain itu, audit adalah alat pengawasan internal. Dengan memeriksa kepatuhan organisasi terhadap peraturan dan prosedur yang ditetapkan, sehingga dapat mengidentifikasi adanya potensi penyimpangan atau inefisiensi dalam proses bisnis. 

Auditor laksana penasihat yang jeli, memberikan rekomendasi perbaikan untuk menutup celah kelemahan dan mengoptimalkan jalannya operasional organisasi.

Hal ini berdampak pada peningkatan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya organisasi, sehingga dapat mencapai tujuannya dengan lebih baik.

3. Meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan

Tak berhenti sampai disitu, fungsi audit adalah meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap organisasi. Laporan audit yang menyatakan hasil pemeriksaan yang wajar dan sesuai dengan standar, menjadi sinyal positif bagi para pemangku kepentingan. 

Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modal, menarik kreditor untuk memberikan pinjaman, dan membangun citra positif di mata publik.

Dengan demikian, juga berperan penting dalam memperkuat posisi dan daya saing organisasi dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

Jenis-Jenis Audit

Audit adalah proses yang memiliki banyak jenis, masing-masing memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran dan akuntabilitas berbagai organisasi.

Oleh karena itu, audit terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa unsur terkait. Berikut beberapa jenis yang umum dijumpai.

1. Berdasarkan Opini Auditor

  • Audit Wajar Tanpa Modifikasi (WTM): Pada opini tertinggi seorang auditor, yaitu apabila auditor menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
  • Audit Wajar Dengan Modifikasi Terbatas (WMTD): Dalam hal ini, auditor akan berpendapat apabila terdapat beberapa ketidakwajaran dalam laporan keuangan, namun tidak berdampak signifikan terhadap keseluruhan laporan.
  • Audit Tidak Wajar (TW): Auditor berpendapat terkait adanya ketidakwajaran material atau sumber-sumber yang masuk dalam laporan keuangan yang berdampak signifikan terhadap keseluruhan laporan.
  • Pernyataan Penolakan Menerima Opini (PPMO): Auditor tidak dapat memberikan opini karena keterbatasan lingkup audit atau informasi yang tidak memadai. Semisal sumber-sumber yang digunakan terbatas. Sehingga laporan harus dibuat ulang.

2. Berdasarkan Lingkup Objek Audit

  • Jenis Laporan Keuangan:  Jenis ini memfokuskan pemeriksaan dan pengecekan pada kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan SAK.
  • Jenis Kepatuhan: Memastikan kepatuhan organisasi terhadap peraturan, perundang-undangan, atau kontrak yang berlaku. Umumnya dilakukan oleh seorang independent yang tidak termasuk dalam lingkup organisasi atau perusahaan seperti dirjen pajak, dan lain sebagainya.
  • Jenis Operasional: Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi operasi organisasi dalam mencapai tujuannya. Dalam jenis ini akan diperiksa terkait efektivitas kerja dan operasional suatu organisasi atau perusahaan.
  • Jenis Investigasi: Memeriksa dugaan kecurangan atau pelanggaran yang terjadi dalam organisasi.

3. Berdasarkan Pihak yang Melakukan Audit

  • Jenis Internal: Dilakukan oleh auditor internal yang merupakan bagian dari organisasi itu sendiri.
  • Jenis Eksternal: Dilakukan oleh auditor eksternal yang independen dari organisasi yang diaudit.
  • Audit Pemerintah: Dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau lembaga auditor pemerintah lainnya.

4. Berdasarkan Tujuan Audit

  • Audit Keuangan: Berfokus pada kewajaran penyajian laporan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan akuntansi.
  • Audit Kinerja: Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuannya.
  • Pengecekan Sistem Informasi: Memastikan keamanan, keandalan, dan ketersediaan sistem informasi.
  • Inspeksi Kepatuhan: Memastikan kepatuhan organisasi terhadap peraturan, perundang-undangan, atau kontrak yang berlaku.

5. Berdasarkan Subjek Audit

  • Audit Entitas Bisnis: Melakukan audit terhadap perusahaan, koperasi, atau badan usaha lainnya.
  • Audit Organisasi Nirlaba: Melakukan audit terhadap organisasi nirlaba seperti yayasan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan organisasi sosial lainnya.
  • Audit Entitas Publik: Melakukan audit terhadap instansi pemerintah, BUMN, dan organisasi publik lainnya.

Jenis-jenis ini mencerminkan keragaman fokus dan tujuan pemeriksaan yang dilakukan. Memahami jenis-jenis audit ini penting untuk menentukan jenis yang tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Manfaat Audit

Setelah mengetahui jenis-jenis audit dan fungsinya, Anda kami ajak untuk mengetahui apa saja manfaatnya pada operasional perusahaan. Berikut adalah penjelasannya.

1. Peningkatan Keandalan Laporan Keuangan

Manfaat utama audit adalah membantu memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan adalah akurat dan dapat diandalkan. Hal ini sangat penting bagi pemangku kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan investor.

2. Peningkatan Efisiensi Operasional

Auditor seringkali memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Hal ini bisa mencakup pengelolaan sumber daya yang lebih baik, peningkatan prosedur, dan pengendalian internal yang lebih kuat.

3. Mendorong Akuntabilitas dan Transparansi

Manfaat lainnya adalah mempromosikan budaya akuntabilitas dan transparansi dalam perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan etika kerja dan tanggung jawab manajemen serta karyawan.

Audit adalah alat penting untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara efisien dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Penutup

Demikian penjelasan artikel ini terkait pengertian dari audit, mulai dari definisi, fungsi audit bagi organisasi dan perusahaan dalam mengawasi dan mengecek laporan keuangan dan kinerja, serta jenis-jenisnya berdasarkan preferensi dan kebutuhan perusahaan dan organisasi.

Audit adalah instrumen pengawas keuangan yang terpercaya, memastikan organisasi dan perusahaan beroperasi sesuai aturan dan mengelola sumber daya dengan baik. 

Melalui berbagai jenis pemeriksaan, audit menjamin keakuratan laporan keuangan, mengidentifikasi inefisiensi, dan membangun kredibilitas organisasi. Ini menjadi pondasi kokoh bagi organisasi untuk meraih kesuksesan jangka panjang.

Konsep audit dapat diaplikasikan dalam bentuk aplikasi yang lebih praktis dan detail. Audithink dapat membantu Anda dalam mengembangkan aplikasi audit yang efisien untuk perusahaan dan organisasi dalam proses audit. Mulai coba berbagai fitur menarik dari Audithink dengan mulai request demo sekarang juga.

Artikel Terkait Lainnya

audit operasional
Contoh implementasi proses audit internal ISO pada aspek keuangan
Audit Keuangan Sebagai Langkah Pengendalian Internal