Perlu diketahui bahwa mengenali jenis-jenis audit dapat membantu Anda memastikan perusahaan telah berjalan dengan efisien dan optimal dalam beberapa aspek.
Audit sendiri merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi secara berkala untuk mengevaluasi kinerja, memastikan kepatuhannya terhadap regulasi, dan merekomendasikan perbaikan di masa depan.
Peranan audit cukup krusial dalam suatu bisnis atau perusahaan karena membantu organisasi untuk terus berkembang dan mengidentifikasi kemungkinan risiko yang akan muncul.
Efektivitas kinerja di dalam sistem atau organisasi juga dapat dipastikan keoptimalannya, sehingga audit dapat mencegah terjadinya ketidaksesuaian yang mungkin terjadi dengan pemeriksaan rutin.
Jenis-Jenis Audit Berdasarkan Pelaksanaannya
Dalam pelaksanaannya untuk memeriksa informasi dari sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi kesesuaiannya dengan ketentuan yang ditetapkan, terdapat jenis-jenis audit yang dapat Anda pilih.
Berikut adalah jenis-jenis audit berdasarkan pelaksanaannya yang dapat Anda pilih untuk memeriksa organisasi secara berkala:
1. Audit Internal
Jenis audit internal merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal perusahaan, sehingga tim auditor berasal dari dalam organisasi tersebut.
Dalam menjalankan tugasnya, auditor mengidentifikasi temuan audit dari aspek keuangan, operasional, efisiensi, efektivitas, dan ketaatannya terhadap regulasi dan kebijakan.
Dari proses audit, auditor akan melaporkan hasil pemeriksaan dan mengidentifikasi potensi terjadinya masalah sehingga dapat merekomendasikan saran berdasarkan laporan audit.
Dalam meninjau kepatuhan perusahaan terhadap regulasi perusahaan, kebijakan pemerintah, dan undang-undang, auditor internal memang berpotensi pada bias.
Namun, auditor seharusnya akan bekerja dengan profesional untuk mengidentifikasi secara objektif tanpa condong pada satu pihak, karena pada dasarnya audit internal dilakukan untuk pertumbuhan perusahaan menjadi lebih baik.
Baca Juga: 7 Perbedaan Audit Internal dan Eksternal, Yuk Ketahui!
2. Audit Eksternal
Tim auditor pada audit eksternal berasal dari lembaga resmi atau akuntan publik untuk melakukan pemeriksaan pada keuangan perusahaan.
Dalam menjalankan audit, auditor akan menyampaikan opini sebagai hasil audit yang perlu dilakukan perusahaan sebagai perbaikan.
Jika jenis audit internal mengacu pada evaluasi perusahaan untuk meningkatkan kualitasnya, maka audit eksternal merupakan bagian dari jenis-jenis audit yang cenderung digunakan untuk memungkinkan investor atau pihak luar dapat mengetahui kondisi perusahaan.
Audit eksternal yang berasal dari pihak luar merupakan badan independen yang ditugaskan pada waktu tertentu. Hal ini tentu untuk memitigasi potensi bias atau keterikatan dengan pihak internal.
Dibanding dengan audit internal yang lebih menghabiskan banyak waktu, audit eksternal memiliki durasi yang cukup singkat tergantung pada biaya yang dibayarkan.
Jenis-Jenis Audit Berdasarkan Tujuan dan Lingkupnya
Adapun berikut ini jenis-jenis audit berdasarkan tujuan dan lingkupnya, diantaranya adalah:
1. Audit Keuangan

Jenis-jenis audit yang pertama ini memungkinkan para auditor untuk menghimpun dan mengidentifikasi bukti yang meliputi laporan keuangan dari perusahaan berdasarkan standar akuntansi.
Standar akuntansi tersebut seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di dalam negeri atau International Financial Reporting Standards yang berskala internasional.
Hal ini dilakukan secara objektif dan sistematis oleh auditor independen untuk memastikan transparansi, akurasi, dan kepatuhan perusahaan terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku.
Audit keuangan biasa dilakukan untuk meninjau kondisi keuangan perusahaan untuk disajikan pada para stakeholder, seperti investor, kreditur, dan lainnya.
2. Audit Operasional
Merupakan salah satu dari jenis-jenis audit, dimana pemeriksaan ini digunakan untuk mengevaluasi perusahaan secara komprehensif yang meliputi sistem, operasi, dan proses yang dijalankan.
Hal ini memungkinkan setiap aspek operasional di perusahaan, seperti kebijakan internal, prosedur, kinerja perusahaan, dan lainnya akan melalui pemeriksaan secara menyeluruh.
Tujuan audit operasional untuk mengidentifikasi inefisiensi yang membutuhkan perbaikan, meninjau efisiensi dan keoptimalan penggunaan sumber daya, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Selain itu, audit ini juga digunakan untuk menganalisis efektivitas manajemen risiko dan pengendalian internal kontrol untuk mencegah potensi terjadinya ketidaksesuaian pada proses bisnis serta adanya saran membangun untuk meningkatkan performa perusahaan.
3. Audit Kepatuhan
Compliance audit ini merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor untuk meninjau kepatuhan perusahaan terhadap regulasi, peraturan, dan standar yang berlaku.
Audit dari lembaga independen akan mengidentifikasi efektivitas perusahaan dalam menjalankan proses bisnis berdasarkan pemeriksaan pada dokumen administratif, prosedur internal, dan kebijakan yang diterapkan.
Dalam hal ini proses audit dapat mengevaluasi praktik manajemen perusahaan, sistem keamanan, dampak pada lingkungan, dan keselamatan kerja di lingkungan kerja untuk dipastikan telah dijalankan sesuai dengan regulasi dan standar industri yang berlaku.
Baca Juga: Mengenal Standar Audit beserta 3 Jenis dan Kualifikasinya
4. Audit Forensik
Salah satu jenis-jenis audit lainnya adalah audit forensik, yakni pemeriksaan pada laporan keuangan perusahaan yang digunakan sebagai bukti terjadinya kasus, seperti penipuan, penggelapan, atau kejahatan ilegal lainnya.
Seorang auditor forensik perlu mengetahui prosedur investigasi akuntansi beserta pengetahuan tentang hukum terkait tentang kejahatan keuangan dan audit. Ketika proses persidangan, auditor akan dipanggil sebagai saksi ahli untuk menjelaskan hasil audit.
Hasil audit ini dapat digunakan sebagai bukti di pengadilan untuk diserahkan pada badan investigasi hukum berwenang, seperti KPK, OJK, BPKP, DJP, dan lainnya.
5. Audit IT
Merupakan pemeriksaan secara menyeluruh pada perusahaan untuk mengevaluasi keoptimalan dan efisiensi sistem TI, kebijakan, prosedur, dan infrastrukturnya.
Aspek-aspek tersebut akan ditinjau berdasarkan keoptimalannya, efisiensi penggunaannya, keamanannya sistemnya, dan kepatuhannya pada regulasi.
Pada dasarnya audit IT bertujuan untuk menilai kinerja sistem TI, meninjau kemungkinan terjadinya risiko, mengoptimalkan operasional, dan meningkatkan kualitas dengan perbaikan.
6. Audit Manajemen
Jenis-jenis audit selanjutnya adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh badan independen untuk mengidentifikasi kapabilitas dan kinerja manajemen perusahaan.
Selain meninjau kinerja manajemen organisasi secara komprehensif, audit manajemen juga berfungsi untuk mengidentifikasi efektivitas dan keoptimalan sumber daya perusahaan dalam mencapai target.
Audit ini juga memungkinkan adanya identifikasi pada kinerja tim dalam menjalankan tugas serta pemberian saran dan rekomendasi pada pemimpin perusahaan terkait kinerja manajemen perusahaan kedepannya berdasarkan laporan audit.
7. Audit Kinerja
Audit kinerja menjadi salah satu dari jenis-jenis audit, dimana pemeriksaan ini difungsikan untuk mengevaluasi ekonomi, efektivitas, dan efisiensi sumber daya organisasi dalam memenuhi harapan para pemangku kepentingan.
Dalam hal ini, audit mencakup aspek 3E yang berarti, aspek ekonomi, aspek efisiensi kerja, dan aspek efektivitas, dimana ketiga aspek tersebut digunakan untuk meninjau suatu pencapaian, target, atau prestasi yang dimiliki oleh organisasi.
Jenis-Jenis Audit Sektor Publik dan Audit Sektor Swasta

Sebagaimana yang diketahui bersama bahwa audit tidak hanya dilakukan oleh suatu perusahaan, tetapi juga badan pemerintahan.
Perbedaan signifikan antara audit sektor publik dan audit sektor swasta adalah pada kebijakan politik.
Sehingga pengelolaan keuangan negara tidak hanya didasarkan pada rasional ekonomi yang mengacu pada profit, tetapi juga pada kebijakan politik dan sosial.
Sedangkan audit sektor swasta akan cenderung pada efisiensi, keuntungan, dan keberlanjutan dari bisnis yang dijalankan, tanpa harus mempertimbangkan aspek politik dan sosial.
Diantara jenis-jenis audit sektor publik adalah seperti audit keuangan, audit kinerja, dan audit dengan tujuan tertentu di instansi pemerintahan.
Adapun jenis-jenis audit yang biasa dilakukan dalam lingkup perusahaan adalah audit keuangan, audit IT, audit forensik, dan lain sebagainya.
Demikian adalah penjelasan mengenai jenis-jenis audit yang dapat Anda gunakan sebagai panduan untuk menjalankan pemeriksaan berkala pada perusahaan Anda.
Jika organisasi Anda ingin melakukan audit internal, Anda dapat mengandalkan Audithink yang menawarkan proses audit yang lebih efisien dan memberikan hasil yang optimal dengan waktu yang singkat.
Audithink sendiri adalah aplikasi audit yang memungkinkan tim audit perusahaan Anda dapat merencanakan, mengelola manajemen tugas, melaporkan hasil audit, hingga monitoring pelaksanaan. Jika Anda tertarik dengan fungsi Audithink dan ingin mempelajari lebih dalam mengenai aplikasi ini, silakan mengunjungi laman berikut untuk menjadwalkan demo!