Dapatkan penawaran menarik sekarang →

Mengenal Apa Itu Siklus Audit, Tahapan, dan Jenis-Jenisnya!

siklus audit

Tag

Bagikan Artikel

Di sebuah perusahaan atau organisasi, siklus audit menjadi prosedur penting yang memungkinkan untuk mengevaluasi keefektifan sistem dan kontrol internal. 

Selain itu, proses ini dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan insight secara objektif dan mengidentifikasi risiko yang dapat muncul dari pekerjaan tersebut. 

Siklus audit juga memungkinkan perusahaan untuk ditinjau apakah telah berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan bebas dari penyalahgunaan aset. 

Apa Itu Siklus Audit?

Siklus audit adalah proses yang dilakukan auditor untuk mengidentifikasi keakuratan laporan keuangan perusahaan dan informasi terkait. 

Prosedur tersebut memungkinkan auditor menemukan ketidaksesuaian yang mungkin terjadi pada laporan keuangan. 

Perbedaan yang ditemukan dalam proses siklus audit tersebut dapat di-review lebih dalam sehingga auditor dapat menilai risiko yang terjadi dan bagaimana langkah yang harus diambil untuk memperbaikinya. 

Tahapan Siklus Audit

Ilusrasi tahapan siklus audit
Tahapan Siklus Audit (Sumber: Pexels)

1. Proses Identifikasi 

Pada tahap ini, perusahaan akan bertemu dengan auditor untuk mengidentifikasi bidang akuntansi yang perlu ditinjau. 

Dalam proses identifikasi itu, perusahaan perlu menyediakan dokumen yang diperlukan auditor untuk diperiksa.

Audit checklist atau daftar berkas yang diberikan auditor kepada manajemen perusahaan adalah seperti dokumen laporan penggajian, rekening koran, buku besar, salinan dokumen perusahaan, dan lainnya. 

2. Tahap Perencanaan 

Pada langkah ini, auditor akan memutuskan bagaimana informasi yang telah diperoleh berupa dokumen dari manajemen tersebut akan dihimpun untuk ditinjau lebih dalam. 

Auditor akan merencanakan proses siklus audit berdasarkan tujuan dan kualifikasi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan audit.

Adapun untuk menanggulangi timbulnya masalah, tim audit dapat mengadakan workshop risiko untuk membentuk keselarasan paham. 

Sehingga ketika ditemukan persoalan yang mungkin muncul, auditor dapat merencanakan langkah yang tepat. 

3. Tahap Audit Kerja Lapangan 

Tahap ini memungkinkan auditor untuk menguji dan membandingkan sampel akuntansi. Hal itu dimulai dengan membuka komunikasi pada pihak terkait. 

Auditor akan mulai meninjau pemilik bisnis atau perusahaan tertentu terkait laporan keuangan untuk mendapatkan sampel yang dicari. Salah satu teknik yang dapat digunakan pada proses ini adalah audit sampling.

Dari sampel yang dihimpun, auditor akan mengevaluasi keakuratan sampel dengan laporan. Akankah ditemukan ketidaksesuaian pada sebuah proses audit atau telah berjalan sesuai standar prosedur yang berlaku. 

Selain menelusuri pihak bisnis atau perusahaan terkait sampai puas dengan penjelasan yang diberikan, auditor juga akan sekaligus memeriksa kontrol internal perusahaan. 

4. Tahap Penyusunan Laporan Audit 

Berdasarkan temuan dari sampel yang telah dikumpulkan, auditor dapat mulai menyusun laporan audit dan melaporkannya jika terdapat ketidaksesuaian dalam bentuk penipuan, tindakan ilegal, atau lainnya dalam laporan tersebut. 

Selain itu, auditor juga perlu melaporkan materi yang telah diperbaiki setelah ditinjau ulang beserta setiap kebijakan, kesalahan, masalah, kesepakatan, dan apapun yang telah ditemukan ketika proses audit. 

Namun, dalam tahap ini auditor dapat meminta persyaratan tambahan ketika menyusun laporan yang memungkinkan perusahaan untuk melengkapi dokumen yang diminta. 

Jika telah menyelesaikan draft laporan, auditor dapat menyampaikan hasil laporan beserta saran dan masukan pada tim manajemen perusahaan sehingga mereka dapat mempertimbangkan laporan dari temuan yang dihimpun tersebut. 

Apabila perusahaan menerima hasil laporan audit dan solusi yang diberikan auditor,  maka proses audit telah terlaksana dengan baik.

5. Tahap Pemaparan Laporan Audit 

Pada tahap ini, auditor akan menyelenggarakan rapat dengan pihak perusahaan. Auditor akan menyajikan laporan hasil temuan pada tim manajemen, mencakup ketidaksesuaian yang ditemukan pada laporan keuangan perusahaan. 

Setelahnya, auditor akan mengamati setiap pendapat dan respons dari pihak perusahaan atas laporan audit. 

Selain itu, rapat ini memungkinkan auditor untuk menentukan tanggal penyelesaian pasti yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. 

Jika dalam proses ini tidak ditemukan adanya ketidaksesuaian lagi, diskusi dari laporan audit akan menghasilkan laporan yang optimal. 

Namun, jika masih terdapat masalah, audit akan baru selesai setelah pihak perusahaan dan auditor menemukan solusi paling tepat bersama guna menghindari adanya pembahasan audit kembali di kemudian hari. 

Jenis-Jenis Siklus Audit 

1. Audit Internal 

Audit yang dilakukan di dalam organisasi ini memungkinkan adanya transparansi terhadap keuangan saat ini termasuk pengeluaran, pendapatan, aset, dan yang lainnya pada para pemegang saham dan dewan direksi. 

Audit internal dilakukan untuk memeriksa apakah tujuan finansial suatu perusahaan telah tercapai dan operasi bisnisnya berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku. 

2. Audit Eksternal 

Tidak seperti audit internal yang dilakukan oleh pihak internal, jenis audit eksternal dilaksanakan oleh pihak luar seperti badan pengatur lembaga audit independen dalam prosesnya. 

Sebagai pihak eksternal, auditor tentu harus bebas dari ikatan apapun dengan pihak internal agar tidak menghasilkan kecenderungan pada prose audit. 

Proses ini dijalankan sesuai dengan standar auditing secara umum dan menghasilkan laporan audit berisi tahapan hingga temuan yang diperoleh. 

3. Audit Operasional 

Meski umumnya dilaksanakan di dalam organisasi, siklus audit ini juga dapat dilakukan secara eksternal. 

Seperti namanya, audit operasional akan meninjau operasional perusahaan mulai dari peninjauan terhadap penyesuaian tujuan bisnis, proses perencanaan, kinerja operasional perusahaan, dan lainnya yang berguna dalam peningkatan efisiensi dan produktivitas bisnis. 

4. Audit Kepatuhan 

Salah satu aspek yang penting untuk dipastikan kesamarataannya adalah pemeriksaan terhadap pembayaran dan pendistribusian gaji karyawan.

Hal ini termasuk dalam audit kepatuhan dimana perusahaan akan ditinjau untuk mengetahui kepatuhannya terhadap standar yang ditetapkan oleh perusahaan dan organisasi eksternal.

5. Audit Sistem Informasi 

Audit sistem informasi dilaksanakan oleh perusahaan teknologi atau sejenisnya untuk mengidentifikasi potensi masalah yang dapat terjadi dan menimbulkan kebocoran data dan serangan cyber. 

Selain itu, audit ini juga digunakan untuk meninjau efisiensi sistem komputer dan pemrosesan data dalam operasional perusahaan. 

6. Audit Keuangan

Dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan, auditor yang menangani harus dari pihak eksternal kecuali hanya sebatas pengecekan. 

Hal ini tentu bertujuan agar menghindari bias dan dapat mengidentifikasi laporan keuangan dengan akurat. 

Setelah proses audit selesai, auditor eksternal dapat menyajikan hasil laporan kepada pihak terkait seperti pemberi pinjaman, investor, dan kreditur. 

7. Audit Pajak 

Ilustrasi jenis siklus audit pajak
Jenis Siklus Audit Pajak (Sumber: Pexels)

Audit ini dapat dilaksanakan dengan langsung datang ke lokasi atau dengan berkomunikasi via surat. 

Audit pajak sendiri memungkinkan auditor mengidentifikasi perusahaan dari kemungkinan adanya ketidaksesuaian pada pengambilan pajak yang dilakukan. 

Keakuratan menjadi poin penting, sehingga jika ditemui sedikit saja kesalahan informasi atau pembayaran yang dilakukan, maka akan berhadapan dengan IRS sebagai gantinya.

8. Audit Penggajian 

Umumnya, audit yang dilakukan per tahun ini bertujuan untuk memastikan penggajian berjalan sesuai prosedur.

Jika ditemukan kesalahan dalam pembayaran gaji, pemotongan pajak, atau ketidaksesuaian lainnya, maka audit ini digunakan untuk memperbaiki dan menghindarkan adanya masalah di kemudiannya. 

9. Audit Pembayaran  

Pada audit ini, fokus utamanya adalah meninjau pembayaran gaji pada karyawan yang dilakukan secara adil sesuai dengan posisi, tingkatan, skill, dan lamanya pengalaman. 

Hal ini juga mencegah adanya konflik perbedaan ras, agama, usia, dan jenis kelamin yang tidak berkaitan dengan kapabilitas seorang pekerja. 

Tipe ini juga didasarkan pada lokasi perusahaan, sehingga gaji di kota tertentu mungkin akan berbeda dengan di kota lain. 

Kesimpulan

Demikian adalah penjelasan mengenai siklus audit yang memungkinkan proses audit berjalan secara efisien dan optimal. 

Dalam merencanakan proses audit sendiri, organisasi perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti dukungan dari dewan direktur, auditor independen, tingkat risiko tiap area, seorang ahli atau auditor (internal atau eksternal), dan teknologi. 

Audithink merupakan teknologi berbasis web aplikasi yang dapat membantu dalam proses audit, mulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaannya. 

Audit yang dilakukan oleh Audithink juga sangat beragam. Mulai dari audit keuangan, kepatuhan, operasional, dan lainnya. 

Jika Anda ingin melakukan proses audit, silakan menghubungi kontak kami untuk info selanjutnya!

Artikel Terkait Lainnya

audit investigasi
Ilustrasi sosialisasi kode etik sebuah perusahaan
Ilustrasi audit sistem informasi